Untuk mencegah menyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Banjar, Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia Cabang Kabupaten Banjar gencar melakukan sosialisasi terhadap penyakit tersebut, diantaranya adalah dengan bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII) Cabang Martapura menggelar sosialisasi dikalangan pemuda dan mahasiswa serta organisasi kemahasiswaan sebagai generasi emas yang diharapkan dapat meneruskan pembangunan dan cita-cita kemerdekaan RI, pada Jum’at, 5 April 2013 di Sekretariat PMII Cabang Martapura, Komplek Pangera Antasari, Martapura.
Wakil Bupati Banjar H. A Fauzan Saleh dalam kesempatan tersebut menjalaskan, Penyakit HIV/AIDS adalah momok penyakit yang mempunyai resiko kematian yang tinggi. HIV (Human Immunedeficiency Virus) merupakan jenis virus yang menyebabkan AIDS. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya sistem kekebalan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga penderita tidak mempunyai kekebalan terhadap berbagai penyakit.
Tahapan-tahapan HIV Menjadi AIDS
diantaranya, setelah 5 sampai 10 tahun terinfeksi HIV. Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS memiliki gejala-gejala adalah, Tahap Awal Terinfeksi HIV, gejala mirip Influenza (demam, sendi terasa nyeri, rasa lemah, lesu, batuk, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar). Gejala ini akan hilang sendirinya dalam beberapa hari.
Tahap Tanpa Gejala, meskipun tanpa gejala, tapi di tes darah ditemukan antibodi HIV (HIV +). Masa ini berlangsung 5 sampai 7 tahun, Tahap ARC (AIDS Related Complex), muncul gejala-gejala awal AIDS.
ARC adalah istilah yang didapati dua atau lebih gejala yang berlangsung. Gejala-gejalanya yaitu, Selama 3 bulan atau lebih demam disertai keringat dingin di malam hari. Berat badan turund rastis lebih dari 10%. Badan lesu. Pembesaran kelenjar secara lebih luas. Diare/Mencret terus-menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas. Batuk dan gejala sesak napas lebih dari 1 bulan. Kulit gatal, bercak-bercak kebiruan Sakit tenggorokan.Pendarahan yang tidak jelas sebabnya.
H. Fauzan Saleh juga menyampaikan, Cara Mengatasi HIV/AIDS PencegahanHIV/AIDS diantaranya usaha pencegahan HIV/AIDS, Selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan baru ketika akan digunakan. Terapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin) karena hal ini memungkinkan penularan virus HIV, Bila ibu hamil positif HIV, sebaiknya diberitahu tentang resiko dan kemungkinan yang terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui dengan ASI bisa dipertimbangkan.
Sementara itu, ketua PMII cabang Matapura Amirudin melaporkan, sosialisasi masalah HIV/AIDS dikalangan pemuda dan mahasiswa serta anggota organisasi kemahasiswaan sangatlah perlu, apalagi hingga saat ini, obat sebagai penyembuh HIV/ AIDS belum ada, sehingga pencegahanlah obat yang paling tepat dilakukan saat ini.
Peserta sosialisasi HIV/AIDS adalah para pemuda dan mahasiswa serta para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan seperti PMII, para santri pondok pesantren Darussalam Martapura dengan narasumber berasal dari penggurus Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia cabang Kabupaten Banjar.