Masalah kependudukan di Indonesia adalah masalah yang patut mendapat perhatian serius dari semua pihak. Terutama terkait masalah kualitas dan kuantitas penduduk dan persebaran penduduk yang perlu dikaji lebih dalam, agar kita bisa menurunkan jumlah penduduk miskin dengan mengintegrasikan program pembangunan kependudukan.
Menyikapi hal tersebut pemerintah kabupaten Banjar melalui Badan Pemberdayaan Perermpauan dan KB Kabupeten Banjar menggelar Rakerda Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Rakerda PKKB) Kabupaten Banjar Tahun 2013 yang diselenggarakan pada Kamis, 11 April 2013 di Hotel Rodita Banjarbaru.

Wakil Bupati Banjar H. A Fauzan Saleh saat membuka acara tersebut menyampaikan,
Peran semua pihak, mulai dari instansi pemerintah, penyuluh KB hingga tokoh agama, tokoh masyarakat dan generasi muda sangat diperlukan dalam memberikan kontribusi yang tinggi kepada masyarakat, agar memahami tujuan program pembangunan manusia di Indonesia. Kita semua harus menyerasikan kebijakan dan strategi pembangunan Kependudukan dan KB dengan program penanggulangan kemiskinan.
Rakerda Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banjar Tahun 2013, mengangkat tema “ Dengan Komitmen Bersama Kita Percepat Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Menuju Pencapaian MDG’s 2015”.
Ia mengingatkan, Untuk mencapai  target MDG’s memang merupakan tugas berat bagi para pengelola program Kependudukan dan KB, tetapi tantangan tersebut harus segera dapat disikapi dengan melakukan langkah-langkah yang nyata, melalui koordinasi lintas sektor secara sinkron dan sinergis dengan seluruh elemen terkait.
H. A Fauzan Saleh menyebutkan, kebijakan yang dapat ditempuh dalam upaya percepatan pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana, diantaranya adalah, Revitalisasi program KB yang ditekankan pada penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui penguatan kapasitas tenaga dan kelembagaan KB di lini lapangan. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk.
Keberhasilan program kependudukan dan Keluarga Berencana, memang tidak terlihat secara nyata dalam waktu yang singkat.  Namun harus disadari bahwa program kependudukan dan keluarga berencana merupakan program penting yang secara langsung dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan program, seperti penyediaan pelayanan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Sebab data kependudukan merupakan langkah awal untuk melaksanakan program-program dan bidang lainnya.
Hal ini berarti bahwa pembangunan kependudukan dan Keluarga Berencana dengan pendekatan yang bertumpu data penduduk, menjadi cukup strategis karena sejalan dengan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang dalam masyarakat. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat akan besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
            Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj. Raudatul Jannah Khairul Saleh dalam kesempatan tersebut juga berharap, Dengan dilaksanakannya Rakerda Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (Rakerda PKKB) Kabupaten Banjar Tahun 2013 semua pihak, baik pemerintah Daerah dan para petugas dan Penyuluh KB dengan selalu melibatkan masyarakat ditempat tugasnya masing-masing, dapat menyerasikan kebijakan dan strategi pembangunan Kependudukan dan KB dengan program penanggulangan kemiskinan diantaranya melalui pemberdayaan keluarga miskin dan peningkatan pendapatan keluarga dikabupaten Banjar.
             Disamping itu Rakerda ini hendaknya dapat dibarengi dengan tujuan dalam membangun komitmen para stakeholder dan mitra kerja baik ditingkat Kabupaten maupun Kecamatan dalam rangka percepatan Revitalisasi Program Pembangunan Kependudukan dan KB serta pemberdayaan perempuan.
          
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Banjar Hj. Rosana Mardina  melaporkan, kegiatan Rakerda PKKB tahun 2013 diselenggarakan selama satu hari dengan jumlah peserta 100 orang yang terdiri dari para Camat, Petugas KB, Kepala UPT KB se-Kabupaten Banjar, Kementerian Agama Kabupaten Banjar, Petugas Klinik KB, serta Unit pelaksana KB se-kabupaten Banjar