Semangat Gotong Royong Adalah Intisari Pancasila Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-10 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41 Tingkat Nasional 2013

HARI PKK 04 copyBung Karno, sang penggali Pancasila, pernah mengatakan bahwa kelima sila yang ada di Pancasila bila diperas menjadi satu maka didapatilah asas “gotong royong.” Semangat kebersamaan sosial khas Indonesia ini adalah bagian dari ruh Indonesia sebagai bangsa.

“Semangat gotong royong adalah bagian dari jatidiri kita dan oleh karena itu wajib kita lestarikan,” kata Wakil Presiden Boediono dalam peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-10 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-41 Tingkat Nasional 2013 di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Kamis 30 Mei 2013.

Hadir dalam acara ini Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan, Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin dan para penggiat Bulan Bhakti Gotong Royong masyarakat serta penggiat PKK di Kalimantan Selatan.

Semangat kebersamaan, kata Wapres, harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan anak-anak. “Inilah sebabnya saya di berbagai kesempatan meminta perhatian kita semua untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh pembaharuan dan penyempurnaan sistem pengajaran kita, di sekolah-sekolah, bahkan di kelompok-kelompok pra-sekolah,” tegasnya.

Semangat gotong royong, lanjutnya, harus diajarkan melalui kegiatan-kegiatan praktek nyata, bukan sekedar wacana, bagi para siswa. Kegiatan-kegiatan yang bernuansa kerjasama, teamwork , baik di dalam kelas maupun di luar kelas, seperti misalnya kegiatan kepramukaan.

Penyempurnaan kurikulum sekolah adalah keniscayaan dan itu semua memang harus dipersiapkan dengan baik, tapi sama sekali tidak boleh melupakan urgensinya. Oleh karena itu, generasi saat ini tidak boleh menyia-nyiakan waktu.

“Di sini saya meminta perhatian khusus kepada orangtua, para pendidik, para pejabat yang menangani pendidikan, para kepala daerah dan para tokoh masyarakat. Mari kita siapkan anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik daripada kita, generasi yang lebih siap menghadapi tantangan-tantangan baru nanti,” kata Wapres

Gubernur Kalimantan Tengah Rudy Arifin mengatakan, 13 kabupaten kota, penduduk 4.1 juta jiwa, sudah sejak lama mengenal dan mempraktekkan budaya gotong royong, baik dalam interaksi sosial maupun dalam simbol-simbol. Kami berharap Kalimantan Selatan menjadi propinsi yang meningkatkan tumbuhnya semangat gotong royong dan peningkatan kerja PKK di tengah masyarakat.

Tema perayaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-10 ini adalah “Bangkitkan Semangat Gotong Royong Melalui Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Menuju Masyarakat Mandiri dan Sejahtera.”

Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, perpaduan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan Hari Kesatuan Gerak PKK bisa dimaknai sebagai upaya kebersamaan dalam mengatasi berbagai masalah yang ada di masyarakat. Semangat kegotongroyongan ini juga hendaknya mewarnai semangat membangun negara yang diharapkan bisa menjadi pemicu semangat bagi pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota. “Kiprah 10 program PKK dan keterlibatan perempuan dalam memberdayakan masyarakat sangat berarti,” kata Mendagri.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalimantan Selatan mengemukakan berbagai proyek yang masuk dalam Master Plan Pengembangan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai lebih dari Rp 11 Trilyun antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam di Kabupaten Mega Laut dan PLTU Adaro di Kabupaten Tabalong, sekolah unggulan asrama bilingual, pabrik minyak goreng dengan kapal, terminal peti kemas, proyek pengembangan infrastruktur pertambangan di Tanah Laut dan Kota Baru dan pembangunan fly-over persimpangan Gatot Subroto-Ahmad Yani di kota Banjarmasin. “Semoga pembangunan di Kalimantan Selatan bisa mengejar pembangunan di daerah lainnya,” kata Gubernur.