DSC_4991 DSC_4990

Sebanyak 146 anggota PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Banjar perwakilan seluruh kecamatan se Kabupaten Banjar yang mengikuti Konferensi PGRI Banjar, di Aula Barakat, Martapura (16/1), akhirnya memilih H M Arsyad sebagai Ketua PGRI Banjar periode 2015-2020 melalui prosesi pemilihan secara langsung. Prosesi pemilihan Ketua PGRI ini berlangsung hingga sore hari dengan dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Kalsel H M Hatta HS, sekaligus melantik kepengurusan baru.

Penjabat Bupati Banjar yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Banjar H Gt Ruspan Noor yang membuka secara resmi Konferensi PGRI mengatakan, sebagai wadah para guru, keberadaan PGRI mempunyai peran penting dan strategis, yang diharapkan dapat menjadi naungan, menyalurkan serta memperjuangkan aspirasi anggota, sekaligus juga sebagai wahana pengembangan diri dan profesi para guru.
Ruspan mengharapkan, agar jajaran PGRI bisa terus meningkatkan pengabdian dalam memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Banjar. “Untuk memajukan bangsa tentunya diperlukan pendidikan yang bermutu. Untuk menciptakan pendidikan yang bermutu dibutuhkan guru yang profesional, sejahtera, terlindungi dan bermartabat,” tutur Kadisdik.
Sebagai Ketua PGRI Banjar terpilih, H M Arsyad mengungkapkan sudah mempersiapkan berbagai program untuk meningkatkan mutu sektor pendidikan di Kabupaten Banjar ke depan. Selain berbagai program strategis terkait peningkatan kualitas guru, Arsyad juga berharap terjalinnya kesinergisan antara para pegiat dunia pendidikan, khususnya PGRI dengan Bupati dan wakil Bupati Banjar yang baru saja terpilih.
“Insya Allah, mudah-mudahan saya bisa membawa amanah sebagai Ketua PGRI ini untuk membangun dunia pendidikan ke arah yang lebih baik, khususnya di Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Disinggung terkait program PGRI Banjar ke depan, Arsyad mengaku masih melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan para pengurus yang baru saja terbentuk. “Karena kepengurusan PGRI baru terbentuk. Tentunya kami baru dalam tahap persiapkan konsolidasi dengan pengurus lainnya,” jelas Arsyad.
Ia menegaskan, bahwa guru itu harus paham betul pada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) nya sebagai seorang guru. Dengan adanya organisasi profesi seperti PGRI ini diharapkan para guru bisa melakukan urun rembuk (sharing) dalam satu wadah organisasi sehingga bisa terwijud dunia pendidikan yang bermutu dan bermartabat.
“Ya, dengan PGRI ini diharapkan para guru bisa melakukan sharing dan menyampaikan aspirasinya dengan tujuan untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan lebih baik,” tandasnya. (Fii)

DSC_4989 DSC_5015