IMG_9927

Peringatan Haul ke 47 Syekh Muhammad Sya’rani Arif atau yang kerap juga disebut Al-Arif billah Al-Muhaddist wal-Mufassir Asy-Syeikh Haji Anang Sya’rani, yang digelar, Rabu 24 Februari 2016 di komplek pemakaman keluarga Syeikh Haji Anang Sya’rani, Kampung Melayu Tengah, Martapura Timur, berlangsung dengan penuh kekhusyauan serta rasa takzim yang terlihat dari para jamaah.

Acara haul diawali dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Habib Hud bin Baghir Al Athos dari Jakarta, lalu dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Habsyi yang semakin membuat para jemaah larut dalam suasana mahabbah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW dan shohibul haul.

Dalam manaqib yang dibacakan oleh salah seorang cucunya M Khusairi bin M Bazi, Syekh M Sya’rani Arif merupakan salah satu ulama yang terkenal ahli Hadist atau Muhadistin. Keistiqomahannya dalam menuntut ilmu agama serta pengamalannya sudah ditunjukan sejak kecil, bersama dengan sepupunya yang juga merupakan ulama besar asal Kota Martpura Syekh M Syarwani Abdan atau yang lebih terkenal dengan panggilan Guru Bangil.

Dalam usia yang sangat muda Syekh M Sya’rani dan Syekh M Syarwani langsung dididik oleh Wali Allah Syekh M Kasyful Anwar yang juga merupakan paman beliau. Pada tahun 1350 H/1930 M ia dan sepupunya Syekh Muhammd Syarwani Abdan Bangil berangkat ke Tanah suci Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya dengan diantar langsung oleh sang paman yakni KH.Kasyful Anwar.IMG_9785

Setibanya mereka di Tanah Suci Makkah dalam didikan dan pengawasan sang paman, keduanya belajar dengan tekun,ibarat “Siang Bercermin Kitab Malam Bertongkat Pensil”. Di antara guru guru yang banyak memberikan pelajaran kepada mereka adalah:

  • Al-‘Alim al-Allamah as-Sayyid Amin al-Kutbi
  • Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Umar Hamdan
  • Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari
  • Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Bakri Syatha
  • Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Muhammad Ali bin Husein al-Maliki
  • Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ahyad al-Bughuri

Dari didikan mereka yang penuh keikhlasan, akhirnya ia menjadi ulama ternama dan ahli dalam bidang ilmu hadist dan tafsir. Ia pun menyandang gelar Muhaddist yaitu seseorang yang ahli dan hafal dalam ribuan matan hadist lengkap dengan sanadnya. Ia juga Khalifah dari gurunya, Syeikh Umar Hamdan.

Karena ketekunan mereka berdua, maka terkenallah mereka berdua di tanah suci Makkah hingga diberi julukan Dua Mutiara dari Banjar. Setelah 22 tahun menimba ilmu dari Tanah Suci Makkah dan sempat menjadi pengajar di Masjidil haram maka sekitar tahun 1952 ia kembali ke tanah air.

Ketika kembali ke kampung halaman ia langsung menerima tongkat estafet kepemimpinan dari gurunya yakni KH.Kasyful Anwar. Selain sebagai pemimpin di Darussalam Al-Muhaddist Syekh Anang Sya’rani arif juga mengadakan pengajian khusus guru – guru dikediamannya di Kapung melayu Martapura.IMG_9865

Selama mengasuh PP Darussalam Martapura, Syekh M Sya’rani Arif telah banyak mendidik dan mencetak ulama besar khususnya di Kabupaten Banjar. Salah satu ulama yang pernah belajar kepada beliau adalah Al Alim Al Mukarrom Al Alamah Al Arif Billah Al Qutbh Syekh M Zaini bin Abdul Ghani (Guur Sekumpul), KH Mahfuzh Amin, KH, Salim Ma’ruf, KH Mukhtar HS dan KH Abdusyukur. Beliau juga mengarang kitab, salah satunya Thanwirut Thulab (Ilmu yang menguraikan tentang Ushul Hadist) dan Hidayatuz Zaman (Berisi Hadist tentang akhir zaman).

Sebelum wafat, Syekh Anang Sya’rani berwasiat dan menunjuk KH Muhammad Salim Ma’ruf sebagai gantinya menjadi Pimpinan di PP Darussalam sepeninggalnya. Akhirnya pada tanggal 14 Jumadil Awwal (1969 M), beliau berpulang ke Rahmatullah membawa amal bakti yang tiada terhingga.

Acara peringatan haul Syeikh Haji Anang Sya’rani ke-47 tahun  2016 dihadiri para Haba’ib, Ulama dan guru serta tokoh agama dari Jakarta, Pulau Jawa, bahkan dari Yaman Hadramaut serta para Habaib dan ulama dari Kalimantan Selatan.  Hadir juga dalam kesempatan tersebut Bupati Banjar KH KHalilurrahman serta beberapa pejabat dari provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar.