Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013 menjadi angin segar bagi lulusan ilmu kesehatan terlebih mereka yang memiliki latar belakang sekolah ilmu keperawatan dan kesehatan.
Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Menpan dan Reformasi Birokrasi pada penerimaan CPNS 2013, memberikan formasi besar untuk para lulusan keperawatan dan pendidikan.
Salah satu lembaga pendidikan yang sejak jauh hari mempersiapkan peluang itu adalah, Akademi Keperawatan Intan Martapura
“Alumni Akper Intan Martapura siap bersaing memasuki dunia kerja termasuk kesempatan menjadi calon pegawai negeri sipil. Para sarjana Akper selama mengikuti studi telah dibekali ilmu keperawatan profesional di bidangnya,” ungkap Direktur Akper Intan Martapura Sirajuddin SKM, Mkes, di sela Acara Wisuda Akper Intan Martapura, di Hotel Rodhita Banjarbaru, Rabu (21/8) .
Sirajuddin mengatakan, melalui kurikulum berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan profesional, pihaknya terus melakukan inovasi program pendidikan keperawatan sesuai kebutuhan masyarakat.
Wisuda Akper Intan Martapura ke XI meluluskan sebanyak 197 tenaga keperawatan profesional. Membanggakan lagi pada Wisuda Akper Intan Martapura dihadiri Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Prof Dr Budi Anna Keliat, SKp M.AppSc, sebagai tamu kehormatan. Turut hadir Sekda Banjar H Nasrun Syah, Direktur Akper Intan Martapura Sirajuddin, Ketua Yayasan Akper Intan Martapura Sjahrialludin Ssos, MAP dan para orangtua wisudawan/wisudawati.
Guru Besar Universitas Indonesia Dr Budi Anna Keliat dalam sambutan sekaligus memberikan orasi ilmiah mengapresiasi program-program studi keperawatan yang diprogramkan Akper Intan Martapura.
“ Sebagai akademisi kami sangat menghargai dan mengapresiasi lembaga pendidikan yang berupaya keras meningkatkan kualitas mahasiswanya. Ini dibuktikan Akper Intan melalui penerapan kurikulum baru yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan,” paparnya. Kreteria keberhasilan tersebut bisa dilihat dari besarnya minat masyarakat yang ingin sekolah di sana. Di sisi lain nilai Indeks Prestasi para mahasiswa.
Wisudawan terbaik Akper Intan Martapura ke XI diraih Mamat Muzakir dan Muhammad Fendi Prayitna dengan IPK 3,67 predikat comlude. Peringkat kedua, atas nama Anis Millantina Anggraini dan Qurbhi Ramadhan dengan nilai IPK 3,51. Peringkat ketiga diraih Akbar Nugroho Fitriadi, nilai IPK 3,49.
karena ternyata bekal yang diperolehnya di akademi tidak dapat mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini yang telah dipakai rumah sakit, harapnya.
Ditambahkannya, pembangunan bukan saja diukur dari banyaknya gedung bertingkat yang telah dibangun. Akan tetapi diukur dari seberapa tinggi angka harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup atau yang lebih dikenal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dicapai. Dari sini dapat diukur pengaruh kebijakan pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar terhadap kualitas hidup masyarakatnya. Dengan jumlah penduduk Kabupaten Banjar yang berkisar 536.000 – an jiwa maka sangat diperlukan sekali tenaga – tenaga perawat dan paramedis yang terdidik dan terampil agar angka harapan hidup berupa hidup yang sehat dan panjang umur dapat tercapai, terangnya.(hev,yan)
Comments are closed.