Salah satu program utama yang coba diwujudkan oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman dan Wakilnya H Saidi Mansyur adalah peningkatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan.
Jalan dan jembatan memiliki peran vital bagi denyut nadi kehidupan masyarakat sebagai akses penghubung antar daerah dan jalur keluar masuknya hasil dagangan masyarakat atau komoditas di daerah tersebut.
Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur didampingi Sekda Banjar H Nasrun Syah, dan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Banjar Muhammad Hilman mengadakan pertemuan dengan Kabag Fasilitasi Pendanaan Infrastruktur Daerah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Riono Suprapto, di ruang kerja Wakil Bupati Banjar, Jum’at (3/3).
Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas monitoring rehabilitasi/perbaikan ruas jalan Pasar Arba Alu-aluh yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementrian PUPR. Wakil Bupati Banjar dalam sambutannya mengatakan sangat senang pihak Kementrian PUPR sudah menaruh perhatian yang sangat besar terhdap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Banjar.
Kabupaten Banjar memiliki panjang jalan 1000Km lebih, masih ada beberapa kecamatan dan desa yang ruas jalan masih rusak dan belum sepenuhnya diperbaiki. Dana ini diharapkan bisa memaksimalkan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh Kabupaten Banjar.
Menurut Wakil Bupati, kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan di Kabupaten Banjar memang cukup besar. Apalagi, Kabupaten Banjar merupakan kabupaten yang berkembang pesat sektor industrinya, terutama industri pertanian, perkebunan dan perikanan, sehingga tidak mengeherankan Kabupaten Banjar dikenal sebagai salah satu kabupaten lumbung pangan di Kalimantan Selatan.
“Banjar ini merupakan daerah tujuan investasi dan industrinya berkembang pesat. Di Kecamatan Aluh-aluh komoditas utama penghasilan masyarakat berasal dari sektor perikanan dan pertanian. Tentunya DAK ini akan kita maksimalkan untuk memperbaiki ruas jalan dan jembatan yang rusak, agar kenyamanan masyarakat dan industri kita bisa ikut merasakan dampak pembangunan,” tandasnya.
Jalan Pasar Arba Kecamatan Aluh-aluh merupakan jalur strategis yang menghubungkan Kecamatan Aluh-aluh dengan kecamatan tetangga, seperti Kecamatan Gambut, Tatah Makmur dan Beruntung Baru. Bahkan Kecamatan Aluh-aluh letaknya sangat dekat dengan kota Banjarmasin yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalsel.
“Alhamdulillah Pa Riono mau langsung terjun ke lapangan untuk memonitor sejauh mana rehabilitasi/perbaikan ruas jalan Pasar Arba Aluh-aluh yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Ini tentunya sangat meringankan tugas pemerintah daerah dalam upaya peningkatan pembangunan infrastruktur sekaligus melakukan pengawasannya,” tutur Wakil Bupati.
Sementara itu, Riono Suprapto yang merupakan Tim Monitoring dan Evaluasi DAK dari Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementrian PUPR menjelaskan, DAK sebagai salah satu bentuk pendanaan desentraslisasi fiskal, dialokasikan pada dasarnya untuk meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana fisik yang menjadi prioritas nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna menyerasikan laju pertumbuhan antar daerah serta pelayanan antar sektor.
“DAK juga memiliki peran strategis dalam pembiayaan pemerintah daerah. Karena itu, diperlukan komitmen agar pengelolaan DAK benar-benar memenuhi prinsip efektif dan efisien, ekonomis, transparan, akuntabel, memperhatikan asas keadilan, kepatutan serta manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Riono.
Riono menambahkan, DAK merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat. Daerah tertentu yang dimaksud adalah daerah yang memenuhi kriteria yang ditetapkan setiap tahun untuk mendapatkan alokasi DAK.
Dengan demikian, tidak semua daerah mendapatkan alokasi DAK. Penyaluran DAK dilaksanakan secara bertahap yaitu Tahap I sebesar 30%, Tahap II sebesar 45%, dan Tahap III sebesar 25%, penyaluran setiap tahap harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Laporan realisasi penyerapan DAK Tahap I atau II dapat dibuat setelah penggunaan atau penyerapan DAK di daerah mencapai 90% atau lebih dari DAK yang diterima Kasda.
“Penggunaan dana tersebut diutamakan untuk proses pembangunan yang menyangkut infrastruktur maupun sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat, untuk itu diharapkan kepada semua daerah yang menerima DAK agar dapat menggunakan dana tersebut untuk peningkatan pembangunan infrastruktur yang berimbas pada menigkatnya kesejahteraan masyarakat,” harap Riono.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Banjar Muhammad Hilman mengungkapkan, Kabupaten Banjar mempunyai total panjang jalan sepanjang 1.898,08 Km, dengan rincian jalan kabupaten 718,39 Km dan 1.116, 69 Km untuk jalan desa. “untuk jalan kabupaten ada 259,81 Km kondisi jalan yang masih belum mulus dan 313 Km berupa jalan batu dan tanah. Sedangkan jalan desa, sepanjang 346,29 Km kondisinya kurang mulus dan masih 619 km berupa jalan batu dan tanah,” jelas Hilman.
Hilman menambahkan, dari pelaksanaan bantuan pemerintah pusat melalui DAK Infrastruktur Jalan TA 2015, telah dilaksanakan perbaikan ruas jalan Pasar Arba Aluh-aluh sepanjang 10,712 Km yang merupakan akses utama transportasi darat ke Kecamatan Aluh-aluh dengan biaya Rp 9.768.928.000.000, yang dilanjutkan lagi agar akses jalan tersebut terhubung ke jalan provinsi dan jalan nasional dengan perbaikan ruas jalan Malintang – Pasar Arba sepanjang 3,975 Km melalui DAK Infrastruktur Jalan TA 2016.
Untuk tahun 2016 Kabupaten Banjar mendapatkan total DAK sebesar Rp 119,3 miliar, untuk infrastruktur jalan terdiri dari DAK reguler sebesar Rp 72 miliar, DAK Infrastruktur Publik Daerah Rp 31,6 miliar, dan untuk irigasi DAK reguler sebesar Rp.15.656.200.000.
“Kerusakan ruas jalan dan jembatan merupakan permasalahan klasik hampir disemua daerah, entah itu karena kelebihan beban berat kendaraan yang melintas atau permasalahan struktur tanah akibat bencana alam seperti banjir yang mengikis permukaan aspal. Kita sudah memetakan ruas-ruas jalan yang mengalami rusak berat hingga ringan, secara bertahap akan kita maksimalkan anggaran yang ada ini untuk meningkatkan kualitas jalan kita,” ucap Hilman.
Pemeliharaan ruas jalan yang direncanakan Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air Banjar pada tahun 2016 melalui DAK sebagai berikut.
No. | Kegiatan | Pekerjaan | Produk Akhir | Panjang |
1. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Malintang – Pasar Arba | – Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 5 cm
– Jembatan Box Culvert Satu Sel 3 buah |
3.975 meter |
2. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Sungai Lakum – Pasar Kamis | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
2.550 meter |
3. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Pingaran Ulu – Kahelaan | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
15.500 meter |
4. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Bawahan Seberang – Pasar Panas | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
8.580 meter |
5. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Gunung Sari – Takuti | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
5.100 meter |
6. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Maniapun – Atiim | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
4.302 meter |
7. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Binuung – Sungai Pinang | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
9.835 meter |
8. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK Reguler) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Sungai Pinang – Rantau Bakula | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
5.850 meter |
9. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Pengaron – Maniapun | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
3.370 meter |
10. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Jarang Kuantan – Keliling Benteng | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
957 meter |
11. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Sungai Rangas – Keliling Benteng | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
4.860 meter |
12. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Mataraman – Bumi Rata | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
3.780 meter |
13. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Selan – Keramat Mina | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
6.930 meter |
14. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Kelampaian – Kaliukan | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
4.170 meter |
15. | Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (DAK IPD) | Pemeliharaan Berkala Ruas Jalan : Lihung – Penyambaran | Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) lebar 4 meter tebal 4 cm
|
3.300 meter |