DSC_0219

Posisi Pangan dalam pembangunan nasional sangat penting dan utama, karena pangan merupakan kebutuhan dasar/pokok manusia, yang menjadi hak asasi setiap individu, guna mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan pilar utama pembangunan nasional, yang berperan dalam menjamin ekonomi, sosial dan politik yang stabil.

Karena itulah pangan menjadi hal penting bagi pemerintah daerah guna memenuhi ketersediaan dan keamanan pasokan serta harganya. Selain itu, juga menjamin keberlangsungan produksi pangan melalui kebijakan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Banjar H.Saidi Mansyur saat membuka acara Lokakarya Menjamin Ketahanan Pangan dan Gizi Ditengah Gejolak Harga Pangan, Selasa, (8/3) pagi di Aula Bappeda Kabupaten Banjar, Martapura.
H. Saidi mengatakan, pemerintah daerah akan terus meningkatkan ketahanan pangan daerah melalui pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, kemudahan akses terhadap pangan diperoleh masyarakat dengan peningkatan ketersediaan pangan.
Kemudahan akses difokuskan terutama pada daerah-daerah rawan pangan dan selalu menjaga keamanan penyaluran dan harga pangan melalui pemberdayaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat pedesaan yang bergerak dibidang pangan serta meningkatkan mutu konsumsi dan keamanan pangan. “Dengan begitu, diharapkan, masyarakat akan terbiasa dengan pola makan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman,” terangnya.

DSC_0226“Ketersediaan pangan di Kabupaten Banjar terutama 9 kebutuhan pangan pokok, mencukupi dan relatif stabil, walaupun pada hari-hari besar keagamaan, harganya mengalami kenaikkan. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang relatif tinggi, seperti pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, bahkan banyak masyarakat menyetok untuk keperluan Bulan Ramadhan, karena khawatir harga pangan mengalami kenaikan,” ucapnya.
Berdasarkan hasil Neraca Bahan Makanan di Kabupaten Banjar tahun 2011 s/d tahun 2015, ketersediaan pangan khususnya ketersediaan energi rata-rata telah mencapai diatas 3.000 k.kal/kapita/hari. Artinya ketersediaan energi kita sehari-hari 1,5 kali lipat dari kebutuhan kita sehari-hari sebesar 2.150 K.Kal/Kapita/hari.
Disamping itu, ketersediaan protein sebesar 100 gr/kapita/hari menunjukkan ketersediaan protein dua kali lipat dari konsumsi protein yang kita butuhkan sebesar 57 gr/kapita/hari. “Kondisi ini dapat dikatakan, kita mengalami surplus energi dan protein dalam bentuk bahan makanan,” ungkapnya.
Berdasarkan uji laboratorium terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan yang dijual di pasar Induk Martapura, Pasar Ahad Kertak Hanyar dan Pasar Kindai Limpuar Gambut, pada bulan April 2015 oleh Kantor Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Lab IPB Bogor dinyatakan aman.
Diakhir sambutannya H.Saidi Mansyur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian SMERU yang telah menetapkan lokasi/objek penelitiannya di Kabupaten Banjar.
“Semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi peningkatan ketahanan pangan daerah sekaligus mengentaskan kemiskinan. Kami menyambut baik dan mendukung penelitian di bidang pangan ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan gambaran kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Banjar, agar kedepan pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menjaga kondisi ketahanan pangan daerah,” doanya. (pus/son/080361).

DSC_0263