BUPATI LANTIK PENGURUS FKDM, FPK, FKUB KABUPATENPara pengurus forum dituntut lebih tanggap dan peka terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitar, tingkatkan kewaspadaan, masalah sekecil apapun harus cepat diselesaikan, jangan dibiarkan meluas menjadi isu meresahkan, mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Banjar, Sultan H Khairul Saleh, ketika menyampaikan sambutan pada acara Pembukaan Pelatihan Diteksi Dini Se Kabupaten Banjar, Sabtu 9 Nopember 2013, di Aula Barakat, Martapura.
Pelatihan Diteksi Dini yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banjar ini dihadiri pula oleh Sekda Ir H Nasrun Syah MP, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar Drs Syahda Mariadi MSi, Sekretaris Kesbangpol Provinsi Kalimantan Selatan Arifin, Pengurus FKDM Provinsi Kalimantan Selatan, para Kepala SKPD, Camat, Pembakal, tokoh masyarakat serta Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)  Kabupaten dan Kecamatan.
Bupati Khairul Saleh melanjutkan, keberadaan forum yang dibentuk di Kabupaten maupun Kecamatan sangat tepat sebagai wadah unsur masyarakat dalam menjaga dan memelihara iklim banua yang kondusif.
“Jangan sampai sejarah kelam yang terjadi di Banjarmasin tahun 1997 silam terulang kembali. Kita sebagai orang Banjar harus bersifat toleran, contohlah akhlak Rasulullah yang sangat mengayomi masyarakat non muslim sewaktu beliau di Madinah, kemudian aplikasikan di kehidupan kita sekarang”, pesan Khairul Saleh.
Menurutnya, peran pelatihan diteksi dini sangat vital, terlebih demi mengantisipasi suhu politik yang kian memanas menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 yang tinggal menghitung bulan. Jangan mudah terprovokasi meskipun berbeda pandangan politik, beda partai, beda suku, bahasa maupun agama.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banjar Sultan H KHairul Saleh juga mengukuhkan para pengurus Forum yang berlatar belakang dari unsur ulama, aktivis LSM, organisasi keagamaan seperti Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, cendikiawan, organisasai kepemudaan, perwakilan dari suku Banjar, Tionghoa, Jawa, Arab dan Sunda serta tokoh masyarakat.(zak).