Pelaksanaan musabaqah, baik itu tilawah, hafalan serta pendalaman isi Al Quran, merupakan kegiatan yang dapat memberi pengaruh positif dan dapat dirasakan nyata serta terukur dalam perkembangan kehidupan masyarakat beragama.
Seleksi Musabaqah Hifzhil Qur’an Tingkat Nasional antar Pondok Pesantren Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pun diikuti 70 orang peserta dibuka oleh Wakil Bupati Banjar H. Saidi Mansyur, Sabtu (18/6) di Aula Pondok Darul Hijrah Kecamatan Martapura.
Pembukaan ini juga dihadiri Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah KH Zarkasyi Hasbi, Direktur TMI Darul Hijrah, para dewan juri, dan para peserta baik dari seluruh wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, serta para kepala SKPD Pemkab Banjar.
KH Zarkasyi Hasbi menjelaskan, kisah perjalanan kompetisi Hifzil Qur’an ditujukan untuk menghidupkan religiusitas dengan kompetisi hafalan tersebut. Awalnya hanya tilawah saja, kemudian dikembangkan dengan cabang baru yaitu satu juz, kemudian ditingkatkan dengan ditambah cabang hafalan lima juz kemudian 10 juz, 20 juz dan 30 juz. “Kesemuanya itu bertahap dilaksanakan,” jelasnya.
Selain perbedaan tujuan, MTQ dan STQ juga memiliki perbedaan dalam hal cabang lomba dan sistem seleksi. Jika MTQ terdapat banyak cabang dan golongan. Diantaranya adalah cabang tilawah, khattil Quran (Seni Kaligrafi), fahmil Quran (Cerdas Cermat kandungan Al Quran), syarhil Quran (pidato Al Quran), karya tulis ilmiah tentang Al Quran dan termasuk hifdzhil Qur’an (Hafalan Qur’an).
Sementara untuk STQ hanya terdapat tilawah, hifdzil Quran dan tafsir Quran. Seleksi ini diselenggarakan untuk menyiapkan bibit – bibit unggul perwakilan Kalimantan agar dapat meraih juara dalam kompetisi nasional hingga tingkat internasional nantinya. “Kontingen Indonesia termasuk yang diperhitungkan dalam kompetisi internasional,” ungkapnya.
Wakil Bupati Banjar dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banjar sangat mendukung penuh dan menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Pendidikan Al Quran Hamid bin Khalid bin Ahmad Ali Tsani Doha Qatar dan Pondok Pesantren Darunnajah (Jakarta) serta penyelenggara dalam hal ini adalah Pondok Darul Hijrah Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah.
“Upaya yang dilakukan ini harus semata-mata hanya ingin mendapatkan ridha Allah SWT bukan karena hadiah yang dijanjikan,” harap H. Saidi Mansyur. Juga sebagai lahan untuk beribadah kepada Allah SWT dan memupuk rasa persatuan antara sesama umat Islam khususnya bagi kalangan ikatan keluarga Pondok Pesantren.
Acara kemudian, dilanjutkan buka puasa bersama Wakil Bupati Banjar dengan seluruh santri Pondok Pesantren Darul Hijrah. (Welson/Asep)