DSC_1190Tanggal 10 Muharram 1435 H adalah suatu momen yang sangat membahagiakan bagi ummat Islam sedunia, hari ini dekenal dengan Hari Asyura yang menjadi salah satu titik kemuliaan Bulan Muharram. Dalam beberapa riwayat, Tanggal 10 Muharram menjadi salah satu dimana berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi, diantaranya Allah menerima taubat Nabi Adam AS atas kesalahan yang menyebabkan diturunkan kebumi.
Sedemikian banyak keistimewaan yang terjadi namun yang paling penting adalah bulan dimana Tahun Baru Hijriah dimulai, Tahun Barunya Ummat Islam. Kesultanan Banjar memaknai ini sebagai titik dimana Kesultanan Banjar bangkit dari tidur panjangnya untuk menggapai kemuliaan bersama seluruh rakyat dijalan budaya.
Meraih berkah Allah SWT dengan mempertahankan tradisi leluhur serta mematri ajaran Islam dalam detik jantung kebudayaan. Agama Islam serta akhlak budi dan daya luhur adalah syahadat budaya yang menjadi komitmen Kesultanan Banjar.
Sultan H Khairul Saleh selaku pemegang amanat penerus kesultanan banjar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama membangkitkan dan melestarikan tradisi Bubur Asyura sebagai alat persatuan.
“betapa indahnya melihat seluruh kita berbahagia dalam persatuan, kerahmanan dan kerahiman. Ulun yakin apabila ini terus kita bina tidak ada perpecahan antara kita,”Sultan Banjar saat membuka acara Asyura Kesultanan Banjar, Kamis (14/11) pagi tadi bertempat di Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura.
Peringatan Hari Asyura ini merupakan rangkaian Milad Kesultanan Banjar ke-509. Sultan Banjar H Pangeran Khairul Saleh dan seluruh kerabat Kesultanan  bertekad untuk tetap istiqomah pada perjuangan membangkitkan dan mempertahankan kebudayaan banjar yang luhur. Dengan harapan anak cucu kita nanti menjadi generasi yang berbudi luhur dan berdaya hebat dalam mengarungi kehidupan modern yang semakin global.
Milad ke-509 ini dimaknai tema “Mengagungkan Adat Menyatukan Hajat” sebagai pertanda langkah tegas Kesultanan Banjar diranah budaya. Sultan Banjar H Pangeran Khairul Saleh merasa kegiatan-kegiatan rangkaian Milad ini belum dapat memenuhi kehausan masyarakat terhadap tuntutan kerja budaya. Namun Sultan Banjar ingin menunjukkan bahwa Kesultanan Banjar berikhtiar sungguh-sungguh dalam kerja budaya yang dirintis selama tiga tahun ini.
”sejak awal seluruh masyarakat ulun undang beramai-ramai menyaksikan dan mengikuti Even tahunan ini. Karena sejatinya ini bukan Even Kesultanan tapi Even milik Masyarakat Banjar,” pungkasnya.
Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Banjar Drs. H Ahmad Fauzan Saleh, Ketua DPRD Kabupaten Banjar H Muhammad Rusli , Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Banjar dan seluruh Kepala SKPD, para Camat, Ketua PMI Kabupaten Banjar H Mawardi Abbas serta delapan orang tamu dari Negara Belanda kolega Sultan Banjar.