Suasana sepanjang jalan Kota Martapura Kabupaten Banjar, tepatnya di Jalan Jenderal Ahmad Yani, tampak berbeda Senin (25/7). Di sepanjang jalan bukan ramai karena lalu lintas bus ataupun kendaraan umum lainnya. Namun pagi itu ada rombongan Bupati Banjar H Khalilurrahman dengan pejabat di Kabupaten Banjar yang sedang melakukan iring-iringan membawa Piala Adipura Kirana, Plakat Adipura dan dua Piala Adiwiyata mengelilingi Kota Martapura.
Pelaksanaan kirab berjalan cukup meriah. Ada mobil hias yang khusus untuk mengangkut Piala Adipura Kirana 2016, yang dibawa Nanang Galuh Banjar 2016 dan pasukan kuning serta aparat Satpol PP.
Selain pemerintah bahagia karena mendapatkan empat penghargaan yakni Adipura Kirana untuk Kota Martapura, Plakat Adipura untuk TPA Cahaya Kencana sebagai TPA terbaik (tahun ke 2), Adiwiyata Mandiri untuk SDN Jawa 2 Martapura dan SDN Indrasari 2 Martapura, tahukah kita bahwa beberapa petugas kebersihan seperti penyapu jalan, petugas kebersihan pasar, sopir truk pengangkut sampah dan beberapa orang yang terlibat dalam upaya meraih Adipura, juga turut berbangga hati. Ini karena usahanya selama ini menuai hasil.
Salah satu petugas kebersihan jalan adalah Darmawan, warga Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura Kota. Dirinya mengungkapkan bahwa usaha dirinya dan teman-temannya ternyata membuahkan hasil,” ujarnya saat ditemui kemarin.
Bahkan menurutnya, keberadaan penyapu jalan dan petugas kebersihan lainnya, sangat diperhatikan pemkab Banjar. ”Kami tidak melihat besar bantuan yang diberikan pemkab pada kami. Namun setidaknya, Pemerintah Kabupaten Banjar memberikan penghargaan dan keberadaan kami diakui,” jelasnya.
Namun, Darmawan menyesalkan sikap sebagian masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan. ”Kami kadang menyapu jalan satu dua kali. Karena ada pengguna jalan yang sembarangan membuang sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pemerintah Kelurahan Sekumpul Gusti Marhusin, Kecamatan Martapura Kota, yang daerahnya dilalui tim penilai Adipura, menjelaskan, jika warga di wilayahnya tidak terlalu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi penilaian adipura.
Hal ini menurut Marhusin, warganya sudah terbiasa melakukan kerja bakti tiap bulan sekali. ”Terus terang tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi penilaian Adipura. Karena warga kami sudah kami biasakan hidup bersih. Termasuk kebersihan di pinggir jalan ataupun di saluran selokan air,” ungkapnya. (SYADI)
