Musyawarah Agung Kerapatan Raja- Sultan se Borneo yang digelar, di Gedung Islamic Center Mutfi Tuan Guru Besar HM Anang Djazouli Seman Martapura, Provinsi Kalsel, Jumat 16 Oktober 2013, menghasilkan beberapa pointer penting kesepakatan dalam upaya bersama membesarkan budaya.
“Kami para raja dan sultan yang tergabung dalam Kerapatan Raja- Sultan se Borneo sepakat memilih Sultan Banjar H Khairul Saleh sebagai Sekretaris Jenderal Kerapatan Raja- Sultan se Borneo dan memberikan gelar kehormatan kepada beliau dengan sebutan Yang Dipertuan Agung,” ungkap Pangeran Ratu Kartanegara Ir H Gusti Kamboja MH, baru-baru tadi.
Pangeran Ratu Matan Tanjung Pura Ketapang ini menyebutkan, visi utama organisasi Kerapatan Raja- Sultan se Borneo adalah bersama pemerintah dan masyarakat turut berusaha melestarikan nilai-nilai kesantunan budaya keraton sebagai salah satu cikal-bakal peradaban budaya.
Dalam Musyawarah Agung Kerapatan Raja Sultan se Borneo juga berhasil merumuskan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sebagai pijakan organisasi dalam bekerja.
Sementara itu pada peringatan puncak Milad ke 509 Kesultanan Banjar, Sabtu 16 Oktober 2013, Mahligai Sultan Adam Martapura berlangsung dengan penuh khidmat. Sultan H Khairul Saleh mendapat penghargaan khusus berupa Pin dan plakat dari Carla Meeak Eisjma (88) kewarganegaraan Belanda yang memiliki hubungan keluarga dengan Sultan Adam Al Wasiq Billah.
Pin dan plakat yang diberikannya sebagai cinderahati itu konon dari mantan Ratu Belanda Beatrix. Selain itu Carla juga memberikan foto dirinya dan sang kakak bernama Mieke Van de Broek Eijsma kala mudanya. Menurut Carla Meeak Eijsma yang masih fasih berbahasa Indonesia kedatangan dirinya ke Martapura bersama dengan Jan, Charlie Kelderman, Bill Thomson, Ger Van Laersum, Evert, Tony Vershoor dan Perrine Philomneen khusus menghadiri prosesi budaya Kesultanan Banjar.
“Saya memberikan ini sebagai bentuk penghargaan kepada Sultan Banjar yang telah melestarikan Budaya Kesultanan Banjar,” ujar Carla sambil duduk di kursi rodanya.
Selain tamu dari Belanda, pada puncak Milad Kesultanan Banjar juga terlihat beberapa tamu kehormatan lainnya seperti, Tuan Guru H Irsyad Zein, Habib Abdullah Assegab, H Gusti Suriansyah (Raja Landak), Pangeran Ratu Kartanegara H Gusti Kamboja (Raja Ketapang dari Kesultanan Matan Tanjungpura), Pangeran Ratu Ismayana, Gusti Yusri Panembahan Anom Pangkungara (Raja Tayan), Pangeran Harry dari Kesultanan Paser dan Datu Suthipan Sri Rikanon dari Kerajaan Thailand.
Pada puncak Milad Kesultanan Banjar ini juga diberikan gelar kehormatan dan piagam penghargaan kepada tokoh masyarakat, pejabat Negara para seniman dan budayawan atas jasa-jasanya dalam pengabdian kepada negara serta membesarkan seni budaya Banjar.
Sebagai penutup acara milad digelar Karnaval Budaya Ragam Nusantara dari berbagai elemen masyarakat dan perwakilan kelompok perantauan keluarga keturunan sebagai cermin kebersamaan dan kekeluargaan di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.