Konsep tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus jelas, hal tersebut penting terkait kedudukannya saat ini, dimana Indonesia bukan negara agama, dan bukan negara sekuler. Hal penting diketahui, karena jika tidak, akan muncul kegamangan negara dalam berperan. Padahal, negara sering meminta agama untuk berperan. Tapi negara sendiri sering juga menghambat agama, karena negara sering memandang konflik yang terjadi itu akibat agama, namun lupa akan faktor penyebabnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Banjar Dr. H.A Fauzan Saleh saat membuka dialog interaktif PWNU Kalimantan Selatan dengan tema Tentang Konsep Negara Islam, Negara Sekuler dan Negara Pancasila, Selasa, 27 Juni 2012 di Ponpes Attahiriyah, Madu Rejo kecamtan Sambung Makmur.
Dalam kenyataan saat ini, negara dan agama memiliki keterkaitan dan hubungan yang saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan antara agama dengan negara, harus dilakukan tidak sekadar ketika membangun tempat ibadah dan sekolah saja, melainkan bagaimana difasilitasi adanya pemahaman agama yang sesuai kepribadian Bangsa itu sendiri.
Atas dasar tersebut, kita semua perlu mengetahui seperti apa sebenarnya konsep Negara Islam, Negara Sekuler dan Negara Pancasila itu. Kita juga menyadari bahwa konsep negara integralistik itu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia yang berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
Sementara itu, Rahmat Saleh selaku ketua panitia dialog interaktif t PWNU Kalimantan Selatan Tentang Konsep Negara Islam, Negara Sekuler dan Negara Pancasila melaporkan, Kegiatan dialog interaktif yang dilaksanakan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan tentang konsep Negara Islam, Negara Sekuler dan Negara Pancasila kepada semua masyarakat, selain itu kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menyamakan visi dan persepsi seluruh elemen masyarakat bahwa konsep Negara yang berdasarkan Pancasila, sudah final. Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap fungsi dan peran pesantren dalam pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber, yang telah meluangkan waktu dan bersedia membagi-bagikan ilmunya kepada peserta dialog tentang konsep Negara. Hadir sebagai pamateri dalam dialog interaktif tersebut adalah Dr. H. A Fauzan Saleh, KH. Abdul Hafadz, Dr. H. Muziburrahman dan Drs. Zainal Fikri, M. Ag. (Say/yani170612)