humas_banjar@yahoo.com Mrtapura humas_banjar@yahoo.com Mrtapura

Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2010 dilaporkan bahwa angka kematian di dunia sebanyak 60 persen disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM).
Oeh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mengembangkan model pengendalian PTM berbasis masyarakat dengan menggelar pelatihan Kader Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Raudatul Wardiyah Khalilurrahman, Senin (28/11), di Mahligai Sultan Adam, Martapura.
Peserta pelatihan Kader Posbindu PTM Angkatan I yang digelar dari tanggal 27 November hingga 1 Desember 2016 ini diikuti sebanyak 30 orang kader dari 34 Posbindu yang terdaftar di Kabupaten Banjar yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar diantaranya Kecamatan Sungai Tabuk, Simpang Empat, Mataraman, Karang Intan, Martapura dan Kecamatan Martapura Timur.
Dihadapan kader Posbindu, Hj. Raudatul Waridyah dalam sambutannya mengungkapkan, pelatihan ini merupakan kegiatan milik masyarakat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat sebagai salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM yang dilasanakan secara terpadu, rutin dan periodik.
“Masyarakat hendaknya dapat berperan aktif dalam pengendalian PTM sehingga beban pembangunan kesehatan berkurang dan dapat meningkatkan Usia Harapan Hidup masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sendiri khususnya di Kabupaten Banjar,” ucap istri Bupati Banjar ini.

humas_banjar@yahoo.com MrtapuraKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah dalam laporannya menyebutkan, Posbindu PTM saat ini telah menjadi salah satu strategi penting Pemerintah Indonesia mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan Indonesia berada di urutan ke-7 dengan prevalensi PTM Diabetes Melitus tertinggi di dunia.
“Prevalensi diabetes melitus masih tertinggi saat ini diikuti penyakit stroke, jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal, kanker, penyakit paru kronik obstruktif dan cidera. Semoga dengan pelatihan Posbindu PTM ini dapat meningkatkan peran serta masyarakat Kabupaten Banjar dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM serta upaya mengurangi jumlah maupun intensitas faktor resiko tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM,” jelas Ikhwansyah. (bom/yani)

humas_banjar@yahoo.com