Ribuan jamaah dari para santri Pondok Pesantren Darussalam dan seluruh dewan guru serta masyarakat sekitar Martapura memadati kediaman Almarhum KH M. Salim Ma’ruf di Jalan Martapura Lama, Desa Pakauman Ilir Kecamatan Martapura Timur guna menghadiri Haul yang ke-38 Almarhum KH M. Salim Ma’ruf, Sabtu 3 Desember 2016.
Almarhum KH M. Salim Ma’ruf merupakan Ayah dari Bupati Kabupaten Banjar H Khalilurrahman. KH M. Salim Ma’ruf lahir di kampung Keramat Kecamatan Martapura Timur Sekitar 1913, ayah beliau bernama H. Ma’ruf bin H. Nafis asal Kampung Melayu, kakek almarhum H. Nafis asal kampung Dalam Pagar Martapura, sedangkan Ibu almarhum bernama Hj Asiah seorang perempuan dari kampung Keramat Martapura.
Selain para santri dan masyarakat sekitar, haul juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat di Kalimantan Selatan (Kalsel) di antaranya, Mantan Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Mantan Wakil Bupati Banjar H Ahmad Fauzan Saleh, Anggotan DPRD Banjar serta pejabat Daerah Kabupaten Banjar.
Bupati Banjar H Khalilurrahman selaku pengundang/ahlil bait dalam sambutannya mengatakan, peringatan haul seperti ini sengaja diadakan sebagai manifestasi berbaktinya anak terhadap orang tua (Birrul Waalidaiin), dan sekaligus selaku murid terhadap guru untuk mengenal jasa-jasa gurunya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya “ Orang tuamu didunia ini ada tiga, pertama orang tua kita sendiri, kedua orang tua yang mengawinkan kita dengan anak perempuannya, dan yang ketiga orang tua yang mengajari kitaâ€, dan itulah yang lebih utama,â€ungkapnya.
H Khalilurrahman menghendaki, peringatan haul ini, bisa dijadikan momentum untuk kita melangkah lebih maju lagi, dan semua bangkit dibidang kita masing-masing untuk menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin baik dunia dan akhirat.
Kemudian Muhammad Itqon membacakan manaqif singkat Almarhum KH Salim Ma’ruf yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura (periode keenam dari tahun 1969 s/d 1976). Ia mengatakan, KH M Salim Ma’ruf lahir di kampung Keramat Kecamatan Martapura Timur Sekitar tahun 1913, ayah beliau bernama H. Ma’ruf bin H. Nafis asal Kampung Melayu seorang mu’azzin di Masjid Jami’ Al Karomah Martapura. dan mendapat pendidikan Agama dari ayah beliau sendiri di rumah, dan belajar membaca Alqur’an dengan Syech H. Ali Bahwiris di kampung Keramat Martapura.
Almarhum KH M. Salim Ma’ruf memperdalam ilmu-ilmu agama dengan beberapa orang guru, diantaranya : KH. Kasyful Anwar, KH. Abdurrahman, KH. Yusuf Jabal, KH. Marzuki, KH. Zainal Ilmi, Syech H. Abdul Hamid dari Yaman. Diantara guru-guru beliau tersebut yang paling banyak beliau menimba ilmu adalah pada KH. Kasyful Anwar. Diantara ilmu yang dikuasai beliau yang menonjol adalah tafsir Alqur’an, ilmu Ushuluddin, ilmu Mantiq (Logika) dan ilmu Wifiq (rajah/wafaq) di samping ilmu lain yang dikuasai beliau.
Sifat dan pembawaan Almarhum KH M. Salim Ma’ruf yang dikenal selama memimpin Darussalam adalah kedisiplinannya yang keras dalam segala hal dan tegas dalam bersikap, suatu sifat yang tidak semua orang menyukainya namun didalamnya mengandung hikmah yang teramat dalam.
Muhammad Itqon memaparkan, beberapa karya yang pernah ditulis oleh Almarhum KH M. Salim Ma’ruf di antaranya, Kitab yang bernama “Al-I’lan” berisi Perukunan, Kitab yang bernama “Risalah Muamala” berisi pedoman jual beli dalam islam, Kitab yang bernama ” Qoulul Muallaq” berisi ilmu Mantiq atau Logika, Kitab yang bernama “Hisnul Ummah” berisi amalan sehari-hari, dan Kitab yang bernama “Tashilul Murid fi limit-tajwi” yang berisi tentang ilmu Tajwid.
Pada 1973 keadaan fisik almarhum mulai menurun, tetapi almarhum selalu memaksa turun ke pondok untuk mengajar walaupun dengan cara di papah oleh seorang anak almarhum. Kemudian atas nasehat dokter, almarhum harus banyak beristirahat. Kemudian kepemimpinan Pondok Pesantren Darussalam diserahkan kepada muridnya, yaitu K H Badruddin dan K H Abdus Syukur, “jelasnya.
Acara Haul ke-38 KH M. Salim Ma’ruf di isi dengan pembacaan syair-syair Maulid Nabi Muhammad SAW (Situd Duror), dan tausiah oleh Habib Thohir Al Khaf dari Tegal Jawa Tegah dan dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasiin, Tahlil dipimpin oleh Habib Abdullah dari Sekumpul dan ditutup dengan Do’a