Meskipun memiliki keterbatasan secara fisik, namun tidak menyurutkan antusiasme ratusan Pelajar Disabilitas Kabupaten Banjar untuk mengikuti Senam Gemu Famire, Jalan Santai Sehat, Pentas Seni, Aksi Lingkungan, dan Bazar Anak Berkebutuhan Khusus dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional Kabupaten Banjar, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Banjar, Kamis (22/12), di RTH Ratu Zalecha Martapura.
Sebelum memulai jalan santai sehat, para anak-anak berkebutuhan khusus ini diajak senam Gemu Famire bersama para Srikandi Polisi dari Polres Banjar dan Polsek Martapura Kota. Gerakan senam yang enerjik menjadikan anak-anak ini dipenuhi dengan semangat. Bersama Kapolsek Martapura Kota AKP Amallia Afifi berserta anggotanya, mereka melakukan gerakan senam sambil menyanyikan penggalan lirik lagu Gemu Famire “ke kiri ke kiri ke kanan ke kanan†yang makin menambah keceriaan acara.
Untuk jalan santai sehat, start dimulai dari RTH Ratu Zalecha Martapura menuju jalan Sultan Adam dan Finish di RTH Ratu Zalecha Martapura, yang dilepas oleh Sekretaris Disdik Banjar H Abdul Ghani Fauzi yang mewakili Kepala Disdik Banjar H Gt Ruspan Noor. Selepas acara jalan santai, Ketua TP PKK Banjar Hj Raudathul Wardiah yang juga merupakan isteri Bupati Banjar H Khalilurrahman, menyempatkan diri untuk hadir diacara tersebut. Raudathul datang bersama Kepala BLH Banjar H Farid Soufian dan Kabag Humas Setda Banjar Rakhmat Dhany.
Dalam sambutannya, Raudathul meyambut baik dan sangat mengapresiasi dengan acara ini. “Anak-anak disabilitas memang perlu diberi semangat dan motivasi agar mereka betul-betul mau belajar dan bersaing dengan saudara-saudaranya yang normal,†pesannya, menekankan pentingnya motivasi bagi penyandang disabilitas.
Lebih jauh, Ia mengatakan supaya penyandang disabilitas tidak lantas berputus asa dan berpasrah diri dengan kekurangannya sebab banyak juga yang diberi kelebihan oleh Tuhan. “Seluruh elemen masyarakat tanpa kecuali penyandang disabilitas memiliki peran yang sama dalam memajukan pembangunan daerah. Untuk itulah, para penyandang disabilitas tidak boleh berkecil hati dengan kondisi yang dimiliki tetapi lebih memacu memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Banjar.
Saya banyak melihat penyandang disabilitas punya kemampuan melebihi dari saudaranya yang normal karena itu, saya bangga hadir disini untuk memberi semangat. Teruslah berusaha sehingga bisa menjadi insan yang mampu membanggakan, diri sendiri, orang tua, nusa dan bangsa,†tutur Raudathul.
Tidak bisa dipungkiri, para penyandang disabilitas sering kali tidak bisa menikmati kesempatan yang sama dengan orang normal. Ini terjadi karena kurangnya akses terhadap pelayanan dasar. Berbagai fakta memperlihatkan adanya perlakuan tidak adil dan diskriminatif yang masih kerap dialami oleh penyandang disabilitas saat hendak memenuhi kebutuhan dasarnya.
Sri Rahayu selaku Ketua Pelaksana menjelaskan, melalui kegiatan ini para kaum disabilitas bisa unjuk gigi dan memperlihatkan segala potensi yang dimilikinya. “Tidak sedikit para pelajar disabilitas mampu membawa nama harum daerah sampai ke pentas nasional, bahkan internasional. Salah satunya Wahyu Siswa SLBA Fajar Harapan, dia berhasil menjadi juara I Lomba Catur Tunanetra Tingkat Nasional Tahun 2016 di Jakarta, Leman Abidin Terbaik III MTQ Nasional Tunanetra di Manado pelajar SLBA Fajar Harapan, Muhammad Siswa SLBA Fajar Harapan yang mendapat Juara III Lomba Menulis Sinopsis di Bangka Belitung, siswa SMPLB Keraton Abdul Halim yang menyandang tunarungu mampu meraih Juara III Jambore IT Desain Grafis Kominfo serta berhasil masuk 10 besar finalis Modeling Putera Nasional.
ini membuktikan bahwa para pelajar disabilitas mampu berprestasi dan bersaing dengan pelajar normal. Bahkan tidak jarang mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang normal. Jangan ada diskriminasi terhadap kaum disabilitas, kita harus memberikan perhatian lebih kepada mereka. Seperti yang dikatakan Ketua TP PKK tadi, kita harus mampu memotivasi, mendidik mereka untuk mampu mandiri, dan membekali mereka dengan keahlian sehingga mereka mampu menciptakan suatu karya,†pungkas Ayu.
Di Kabupaten Banjar sendiri terdapat lima sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, SDLBN Sungai Paring, SMPLB Keraton, SMALB Keraton, SLBN Martapura dan SLBA Fajar Harapan yang kesemuanya berada di wilayah Martapura Kota. “Untuk sekolah inklusi ada tujuh yang berada di Kabupaten Banjar, yaitu SDN Keraton 4 Martapura, SDN Jawa 2 Martapura, SMPN 1 Martapura, SMAN 1 Martapura, SMKN 1 Martapura, SMPN 1 Martapura Timur dan TK Indrasari. Jangan ada diskriminasi untuk pelajar disabilitas, mereka semua berhak mendapat pendidikan yang layak sama seperti kita,†tegas Ayu. (Fii/Boy)
