Martapura, Upaya Pemerintah Kabupaten Banjar untuk mewujudkan masyarakat yang “Sejahtera dan Barokah”, terbilang sangatlah serius. Kini Kabupaten Banjar telah memiliki data base terpadu tentang penduduk, agar arah pembangunan bisa lebih terarah.
Hal ini terungkap saat talkshow Pemerintah Kabupaten Banjar dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Banjarmasin, Rabu (15/3) di Kantor Bapelitbang Kabupaten Banjar. Pada talkshow yang dipandu oleh penyiar RRI Banjarmasin Surya Permana tersebut, Kepala Bapelitbang Kabupaten Banjar DR Hary Supriadi, SH.MH dan Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar DR HM Farid Soufian, MS yang mewakili Bupati Banjar menjelaskan, bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Banjar adalah tersendah di antara kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.
Menanggapi informasi yang disampaikan Bapak Iwan, salah satu pendengar radio tentang adanya keluarga miskin di Desa Tambak Anyar RT 1 Kecamatan Martapura Timur yang berpenghasilan sangat rendah yakni Rp20.000 per bulan, Hary mengatakan mestinya data keluarga tersebut sudah ada di data base kependudukan Pemkab Banjar. “Saat ini kita terus menyempurnakan data tersebut, tidak hanya by name, by address, namun juga dengan titik koordinat dan foto rumah warga tersebut,”jelasnya.
Hanya saja menurut Hary, data terkait kemiskinan di daerah pastinya bergerak dinamis lantaran ada warga yang dulunya miskin sekarang sudah mampu, begitupula sebaliknya dari yang semula mampu mendadak miskin.
Sedangkan Farid Soufian mengatakan sangat berterimakasih atas segala informasi dari masyarakat terkait adanya warga yang perlu perhatian. “Informasi dari masyarakat sangat kami perlukan agar kita mengetahui adanya warga yang perlu bantuan,”ujarnya.
Farid juga menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Banjar juga juga menyiapkan kotak pengaduan di Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian serta melalui website www.kominfokab.banjar.co.id bahkan melalui media sosial. “Setiap informasi baik masukan maupun laporan, akan kita teruskan ke instansi terkait agar segera ditindaklanjuti,” imbuh Farid.
Interaktif dengan pendengar pada talkshow kemarin cukup hangat, banyak sekali pemirsa RRI yang menyampaikan laporan serta informasi, bahkan hingga waktu yang disediakan habis. Seperti yang disampaikan Supian di Martapura tentang terendamnya lahan persawahan di Desa Labuan Tabu dan Jingah Habang. Begitupula informasi Bapak Surya dari Kecamatan Pengaron yang merasa kurang puas dengan pelayanan pasien BPJS di rumah sakit. “Informasi ini sangat berguna, dan nanti kita akan segera sampaikan ke instansi berwenang untuk segera diperbaiki,” pungkas Farid di akhir acara. (MC Kab.Banjar – dani)