MARTAPURA. Seluruh Instansi, terutama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta pemerhati masalah kemiskinan di kabupaten merupakan mitra strategis dalam upaya mencapai indicator kinerja maupun sasaran dari program pemberdayaan masyarakat.

Penguatan kapasitas dan mobilitas antara Tim Koordinasi penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) harus dapat mengembangkan kombinasi Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dengan program-program menekan jumlah kemiskinan yang tersusun ke dalam Perencanaan Jangka Menengah Pronangkis (Program Penanggulangan Kemiskinan) Tingkat Kabupaten.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Banjar, DR H Ahmad Fauzan Saleh MAg, ketika membuka kegiatan Lokakarya Mid-term dan Review Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM ) Mandiri Perkotaan, didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Banjar, H M Rusdi ST MT, Rabu 5 September 2012, di Aula Wisma Yulia, Martapura.
Fauzan melanjutkan, penanggulangan kemiskinan yang sejatinya tanggung jawab bersama harus mendapat sokongan dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Banjar sendiri selalu berkomitmen dan berupaya keras menelurkan berbagai kebijakan yang lebih memihak pada masyarakat miskin, serta memperbesar peluang kelompok peduli yang ingin menyumbangkan sedikit kemampuan dan kelebihan mereka di berbagai sektor kehidupan.
Menurutnya, rencana penanggulangan kemiskinan harus lebih dititik beratkan pada perlindungan dan pemenuhan hak-hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, tentunya dengan tetap perhitungan yang matang baik dari segi tata ruang wilayah, latar belakang budaya masyarakat hingga penyusunan anggaran.
Selesai sambutan, Wakil Bupati Fauzan Saleh kemudian mengalungkan tanda peserta secara simbolis bagi dua orang anggota Lokakarya, dan diteruskan dengan jumpa pers bersama wartawan media cetak dan media elektronik yang ada di Kabupaten Banjar.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Lokakarya, Bagus Wahyudin, melaporkan bahwa kegiatan ini diadakan selama 2 hari yakni tanggal 5 dan 6 September 2012, diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari beberapa perwakilan tokoh-tokoh masyarakat, Lurah/Kepala Desa, Perwakilan LKM, dan PJOK di lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.
Tujuan yang ingin mereka capai adalah terjadinya konsolidasi terhadap capaian hasil program dan solusi permasalahan yang dihadapi melalui pengkajian secara mendalam. Tersusunnya strategi agar SPKD dan PJM Pronangkis Kota yang dirumuskan dapat mempengaruhi dan terintegrasi dengan mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah yang termuat dalam Musrenbang.(zakhev/050912)