Dukungan dan peran dari semua pihak sangat diperlukan untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen di tahun 2024. Angka prevalensi stunting masih cukup tinggi, di Kabupaten Banjar berdasarkan Study Status Gizi Indonesia (SSGI) yaitu 40,2 persen, sedangkan waktu efektif yang tersisa hanya 1,5 tahun.
Hal tersebut disampaikan Bupati Banjar H Saidi Mansyur saat membuka secara resmi kegiatan Jambore Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub PPKBD tingkat Kabupaten Banjar, serta gelar Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) tahun 2022 di halaman kantor Kecamatan Martapura, Sabtu (16/7). “Saya sangat mengapresiasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) ini,  kasus stunting yang terbilang tinggi di Indonesia akan menjadi salah satu tantangan terbesar khususnya di Kabupaten Banjar,” ucapnya.