Apel siaga penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan Kabupaten Banjar tahun 2023, di Halaman Kantor BPBD Kabupaten Banjar, Kamis (22/6).

 

 

 

Bertindak selaku Inspektur Upacara Asisten Administrasi Umum Rakhmat Dhany mengatakan, “berdasarkan data BMKG bahwa pada tahun 2023 merupakan Periode Elnino sehingga kita harus meningkatkan upaya melalui kerjasama dalam rangka pencegahan dan kesiapsiagaan akan kemungkinan terjadinya bencana kekeringan yang panjang”. Menurutnya, “Kabupaten Banjar merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Selatan yang rentan terjadinya bencana karhutla. Untuk itu seluruh elemen dan stakeholder terkait di Kabupaten Banjar, dituntut untuk siap siaga menghadapi dan menanggulangi bencana karhutla serta kekeringan”. Selain itu Ia menyampaikan, “Kejadian kebakaran hutan dan lahan tidak mengenal batasan. Hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perkebunan perusahaan baik itu milik swasta maupun pemerintah. Begitu pula perkebunan masyarakat, juga dapat mengalami kejadian karhutla”.

 

“Untuk mengantisipasi dan mencegah serta menanggulangi bencana karhutla dan kekeringan, memang dibutuhkan koordinasi yang lebih intensif. Untuk itu, setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan, kami intruksikan agar meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini. Terlebih-lebih ketika sudah terjadi bencana karhutla dan kekeringan”, ucapnya.

 

Dalam Amat Bupati Banjar disampaikan Asisten Administrasi Umum Rakhmat Dhany juga mengingatkan, “agar perusahaan pemilik lahan perkebunan, lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di lahannya. Jangan sampai musibah kebakaran lahan, akibat kelalaian menyebabkan izin perusahaan dicabut”. “Kami minta kepada seluruh petugas, baik itu petugas penanggulangan bencana daerah, petugas pemadam kebakaran, manggala agni, masyarakat peduli api, tim reaksi cepat dari perusahaan, agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat,” katanya.