Sekretaris Derah Banjar Ir H Nasrun Syah, MP menyampaikan Sambutan Bupati Banjar pada Acara Yudisium Mahasiswa Akademi KebidanaKet. foto : Sekretaris Derah Banjar Ir H Nasrun Syah, MP menyampaikan Sambutan Bupati Banjar pada Acara Yudisium Mahasiswa Akademi Kebidana

 

 

 

 

Akademi Kebidanan (Akbid) Martapura Yayasan Korpri Banjar menggelar Yudisium, Rabu (27/08) kemarin di aula Hotel Novotel Banjarbaru. Dalam acara tersebut 145 lulusan D-3 Kebidanan dilantik dan diambil sumpahnya sebelum mengikuti prosesi wisuda September mendatang.
Alhamdulillah ulun (saya, red) sangat bersyukur dan gembira melihat perkembangan dan kemajuan Akbid Martapura Yayasan Korpri Banjar. Semua ini tercapai berkat kerja keras para pengurus yayasan, tenaga dosen serta motivasi tinggi mahasiswi akbid sendiri,” papar Bupati Banjar H Sultan Banjar yang diwakili Sekda Banjar Ir H Nasrun Syah mengawali sambutan.
Nasrun mengatakan perkembangan dan kemajuan Akbid Martapura Yayasan Korpri Banjar tidak lepas dari kerja keras para pengelola, tenaga pengajar dan mahasiswinya. Para orang tua dan wali juga turut berjasa dalam membimbing dan membesarkan akademi ini.
Dalam bagian sambutannya, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Kehutanan Banjar ini tetap mengingatkan para mahasiswi dan pengelola akbid agar terus bekerja keras dan menorehkan prestasi, terutama upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Direktur Akbid Martapura Hj Rusmasari Marisya SKM MAP didampingi Ketua Yayasan Akbid Korpri Martapura drg Toto Medyanto memaparkan, untuk lulusan kali ini belum diwajibkan mengikuti uji kompetensi sebelum wisuda.
“Namun bagi lulusan yang hendak membuka praktik bidan, lanjut Rusmasari, tentu harus mengikuti uji kompetensi agar bisa menerima Surat Tanda Registrasi (STR) dari Dinkes sebagai persyaratan untuk mendapatkan izin praktik.
Uji kompetensi menurut Rusmasari sangat penting diikuti lulusan tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun bidan sebagai pengukur kualitasnya. Untuk Akbid Martapura sendiri, agar siap mengikuti uji kompetensi, para lulusan telah mengikuti ujian try out secara nasional. ”Jadi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tentu diperlukan standar kompetensi,” paparnya.
Untuk para lulusan bidan, terutama yang mengabdi melayani masyarakat, Rusmasari berharap agar bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajari. ”Jangan hanya menjadi bidan partus pandang. Tetapi harus mengikuti dan membantu proses persalinan dari awal sampai bayi lahir dan putus tali ari-arinya,” pintanya.

DSC_3714