Ket. foto : Sekda Banjar Ir H Nasrun Syah melakukan simulasi cara memadamkan Api dengan menggunakan alat pemadam api di Halaman Kantor Bupati Banjar
Dalam penanganan masalah kebakaran, semua elemen masyarakat harus mampu mengidentifikasi dan menangani kebakaran tersebut secara baik dan benar, seperti kebakaran yang terjadi terhadap rumah dan bangunan, termasuk kebakaran hutan, lahan serta semak belukar yang terjadi secara luas.
Dengan demikian penanganan serta penanggulangan yang mesti dilakukan terhadap musibah kebakaran tersebut, harus betul-betul dipahami dengan baik dan benar, bagi semua elemen masyarakat.
Hal tersebut disampaikan ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar H. Nor Sunarto pada acara sosialisasi tentang Pengurangan Resiko Bencana yang digelar Oleh BPBD Kabupaten Banjar pada, Senin, 20 Oktober 2014 di Aula Barakat Pemkab Banjar.
H. Noor Sunarto mengatakan, kita harus hati-hati dalam penanganan musibah kebakaran yang kerap terjadi di semua wilayah, termasuk di wilayah Kabupaten Banjar, dimana asal api yang menjadi penyebab utama kebakaran dapat berasal dari bermacam-macam.
Seperti korsleting listrik yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran, selain itu, kompor meledak juga tidak jarang menjadi pemicu terjadinya kebakaran, disamping hal-hal lain yang bisa saja menjadi penyebab kebakaran.
dengan demikian apabila kita menemui kejadian seperti korseleting listrik, atau kompor gas ataupun kompor minyak tanah meledak serta yang lainnya, maka hal yang perlu dilakukan adalah kita jangan panik, dan harus mampu berfikir secara benar dengan peralatan yang akan kita gunakan untuk memadamkan sumber api tersebut.
Jangan sampai, kita salah memilih dalam penanganan kebakaran akibat korseleting listrik, atau kompor meledak ataupun yang lainnya, yang justru dapat memperparah terjadinya kebakaran.
Kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi dalam penanganan masalah kebakaran, seperti memadamkan api akibat meledeknya kompor minyak tanah dengan air, atau menyiram listrik yang terbakar dengan air, itu justru dapat memperluas terjadinya kebakaran, serta dapat berpotensi orang-orang disekitarnya menjadi tersetrum akibat aliran listrik yang bersentuhan dengan air, karena dalam sifatnya, air adalah menghantar aktif aliran listrik.
Dengan demikian, sosialisasi yang berkaitan dengan pengurangan resiko bencana yang digelar oleh BPBD kabupaten Banjar tersebut diharapkan, semua elemen masyarakat, baik itu aparatur birokrasi maupun masyarakat umum lainnya mampu bertindak secara tepat, cepat dan benar dalam penanggulangan bencana kebakaran yang terjadi disekeliling kita.
Ket. foto : Sosialisasi tentang Pengurangan Resiko Bencana yang digelar Oleh BPBD Kabupaten Banjar pada, Senin, 20 Oktober 2014 di Aula Barakat Pemkab Banjar.