MARTAPURA. Selasa (27/11). Desa Sungai Tabuk Keramat Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar dipenuhi bala bantuan dari pasukan Penanggulangan Bencana Banjir terpadu Kalimantan Selatan.
Mereka terdiri dari unsur BPBD Prov. Kalsel, BPBD Kab. Banjar, Personel Kepolisian, Kodim 1006/Martapura, PMI Kab. Banjar, Tenaga Kesehatan, ORARI, Basarnas, BRIMOB, Dinas Sosial, TAGANA,Pramuka Kwarcab Banjar, Buser 690, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan pihak – pihak yang terkait lainnya.
Desa ini, dalam simulasi penanggulangan bencana di Kalsel, diceritakan mengalami terjangan banjir dahsyat pada pukul 04.30 WITA dengan kedalaman air 1,5 sampai dengan dua meter.
Korban dipastikan 25 orang hilang, 23 orang luka berat,76 mengalami luka ringan dan sebanyak 1.500 jiwa terpaksa mengungsi ke tenda – tenda darurat.
Kerugian harta benda pun tidak luput dari pantauan tim Bencana. Mereka menyebutkan terdapat lima rumah yang rusak berat dan 43 lainnya rusak ringan.
Sarana prasarana umum lainnya pun ada yang rusak seperti sekolah, kantor, jalan (3 km), jembatan, tempat ibadah (6 unit) dan sawah terendam seluas 25 Ha.
Beberapa korban bahkan ada yang larut terbawa arus sungai dan mengalami luka – luka yang cukup serius. Simulasi ini berjalan dengan lancar, dari tahap pencarian korban, pemberian pertolongan pertama hingga tahap evakuasi ke tenda pengungsian.
Hal ini membuat tim penanggulangan bencana memberikan pertolongan pertama di tempat seperti pernafasan buatan, tenda darurat dan lain – lain.
Wakil Bupati Banjar, DR H Ahmad Fauzan Saleh MAg, saat memberikan sambutan pada Upacara Pembukaan Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Banjir mengharapkan dengan adanya simulasi ini dapat memberi kesadaran atau kewaspadaan dini kepada masyarakat. “Bahkan pengenalan bencana terhadap anak – anak sekolah dapat dimulai dari pelajaran muatan lokal kemandirian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Banjar, H Noor Sunarto S.Sos melaporkan, bahwa kegiatan gladi banjir ini didanai oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang difasilitasi oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan Kabupaten Banjar terpilih menjadi tempat pelaksanaan gladi. (ari/yanto/apuz/zaki/roni/heprin).