Sebagai tunas-tunas muda bangsa Indonesia yang bakal menjadi penerus nantinya benar-benar menggali ilmu yang diberikan, jadilah orang yang haus terhadap pengetahuan, baik itu Pengetahuan Umum, Pengetahuan Agama, dan Ilmu Kepemimpinan yang menjadi bekal nantinya. Namun ingat dalam menggali ilmu sudah pasti banyak tantangan dan memerlukan pengorbanan, seperti pengorbanan waktu untuk belajar, dan waktu untuk bermain, sebagaimana pepatah
Hal tersebut disampikan oleh Wakil Bupati Banjar Dr. H. Ahmad Fauzan Saleh M. Ag yang juga selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Banjar dalam sambutannya selaku Pembina Apel pada Upacara Senin, 23 April 2012 di SMAN 2 Martapura.
Ia mengungkapkan, sekarang ini sudah banyak kita lihat dan perhatikan sikap, penampilan dan cara gaul yang melampaui batas dan tidak berstandarkan nilai dan norma-norma yang berlaku pada kehidupan bangsa dan Negara kita, maka dengan demikian pandai-pandailah dalam menyaring kebudayaan yang masuk, tanamkanlah budaya malu untuk berbuat hal-hal yang negatif.
Adanya modus-modus baru dalam usaha merusak masa depan adik-adikkku seperti menanamkan sebuah kebanggaan dalam bergaul atau dikenal dengan sebuah Tren yaitu tren memperingati hari Valentin, tren Komunitas Fanky, tren Diskotik, tren pergaulan bebas (sek bebas) dan bahkan sekarang tren Gank Motor, yang sudah membuat resah masyarakat, oleh karena itu pandai-pandailah dalam menyeleksi. Lebih-lebih sekarang ini tren atau gaya dijadikan kebanggaan seperti kebanggaan menggelar pesta ngelem fox, pesta inex dan bahkan pesta nyabu, yang semua itu sebenarnya adalah perbuatan yang diperkenalkan oleh para bandar-bandar narkoba yang bertujuan merusak masa depan adik-adik pada khususnya dengan merusak moral bangsa kita pada umumnya.
Fauzan mengingatkan, sebagai remaja memiliki keimanan yang kuat dan memiliki rasa malu yang tinggi sehingga tidak mudah menjadi frustasi yang kemudian melampiaskan dengan pelarian yang merugikan seperti mengkonsumsi narkoba atau ngelem fox yang sebenarnya hanya memberikan kepuasan dan kesenangan sesaat, tampa kita sadari berapa banyak simpul syaraf kita yang mati akibatnya, sehingga akhirnya kita tidak lagi bisa berfikir dengan sehat, bahkan sebaliknya kita menjatuhkan diri kita kejurang kenistaan dan menjadi sampah masyarakat nantinya, oleh karena itu perkuat iman, pertebal rasa malu, malu terhadap teman, malu terhadap keluarga, dan malu terhadap diri sendiri.
Ia mengharapkan, agar adik-adik jangan ragu untuk