Kamis siang (31/1), diiringi rintik hujan, rombongan Tim Pembinaan Desa Pemerintah Kabupaten Banjar, dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar Hj. Raudatul Jannah Khairul Saleh, tiba di Desa Thaibah Raya Kecamatan Tatah Makmur.
Menuju lokasi acara di halaman Madrasah Aliyah Darul Imad Thaibah Raya, Camat Tatah Makmur Rulliadi beserta unsur muspika kecamatan menyambut kedatangan rombongan.
Sebelum memulai acara, Raudatul Jannah dan Sekda Banjar Ir. H. Nasrunsyah berkenan menanam bibit Pohon Trembesi di tepi jalan utama desa, Jalan Qubah Sari.
Pada kegiatan kali ini, kata Nasrunsyah, saya ingin menyampaikan beberapa hal terkait visi pembangunan Kabupaten Banjar. “Diantaranya Salam Segi Tiga,” ujarnya sambil membentuknya dengan ketiga jari tangannya.
Ini artinya pihak pemerintah, masyarakat dan swasta bersama – sama melakukan pembangunan di segala bidang menuju masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera, Mandiri dan Islami.
Sejahtera adalah tujuan pembangunan di seluruh Indonesia. Mandiri karena kita ingin mandiri dan islami karena daerah Kabupaten Banjar terkenal akan nuansa Islami-nya. “Tujuan pembangunan ini disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,” tandasnya.
Selanjutnya Nasrunsyah kembali mengevaluasi percepatan pembangunan di Thaibah Raya dengan memperhatikan berbagai sektor pembangunan yang ada di desa.
Seperti sektor pendidikan di mana warga desa masih mengalami buta aksara walaupun jumlahnya sedikit. Indikator ini terlihat dari masih berlangsungnya aktivitas pengentasan buta aksara bekerja sama dengan Kodim 1006 / Martapura.
Sedangkan di sektor kesehatan, persoalan yang timbul yaitu masih banyaknya warga masyarakat mengidap penyakit kulit. Ini disebabkan masyarakat desa masih belum sepenuhnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti kebiasaan mandi di tepi sungai yang airnya begitu tercemar akibat keberadaan jamban sungai yang didirikan warga sendiri.
Lain lagi dengan sektor pengembangan ekonomi masyarakat. Terlihat masyarakat desa telah mampu mengolah eceng gondok dan telur itik menjadi lebih bernilai ekonomis.
Kepada Pak Masruri (Kadis Koperasi dan UMKM), ujar Nasrunsyah, saya tidak mau lagi ada kelompok UMKM di Kabupaten Banjar yang kurang dibina oleh pemerintah daerah.
Nasrunsyah pun menjelaskan, pemerintah kabupaten punya program inovasi memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar lebih memiliki daya saing guna menghadapi perdagangan bebas yang akan segera berlaku tahun 2015. “
Barang dalam negeri Indonesia tidak boleh kalah dengan barang impor. “Kita harus terus meningkatkan kualitas produksi dalam negeri kita,” pungkasnya.