Bupati Banjar H Khalilurrahman sangat mengapresiasi pelaksanaan Kirab Merah Putih yang dimotori oleh DPD KNPI Kabupaten Banjar bersama TNI/Polri.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Banjar, saya sangat bangga dan mengapresiasi dilaksanakannya Kirab Merah Putih ini”, ungkap Bupati Banjar.
H Khalilurahman juga menyalakan api semangat NKRI kepada seluruh peserta dalam gelaran Kirab Merah Putih, Senin (21/8), Martapura.
Dia berharap pelaksanaan Kirab Merah Putih menjadi sarana efektif untuk memacu semangat pemuda banua sebagai generasi penerus, dalam mengokohkan semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta menggugah dan memotivasi para pemuda banua untuk terus berkarya, berinovasi dan mandiri, guna mewujudkan Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan Barokah.
Pria yang disapa akrab Guru Khalil ini juga berpesan kepada para generasi muda di Kabupaten Banjar untuk terus memupuk dan memelihara Semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan. Khususnya generasi muda, sebagai pilar kekokohan penerus cita-cita bangsa. Mengingat ancaman besar yang dihadapi saat ini adalah era globalisasi yang sudah tidak terbatas lagi.

Kirab merah putih yang dilaksanakan dalam rangka hari jadi Kabupaten Banjar ke 67 dan HUT Kemerdekaan RI ke 72 dimulai dari depan Runag Guru H Sya’rani di Desa Dalam Pagar Ulu Kecamatan Martapura Timur.
Pada pelaksanaannya pasukan Kirab merah putih berjalan kaki sejauh lima kilometer dari Desa Dalam Pagar Ulu Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar akhirnya sampai di depan gedung DPRD Banjar.
Terlihat Dandim 1006 Martapura Letkol Inf Andi Murtopo menaiki tangga gedung DPRD Banjar menyerahkan bendera merah putih kepada Bupati.
Demikian pula, Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete menyerahkan bendera merah putih kepada H Rusli.
Terlihat sekitar 200 anggota KNPI, FKPPI, Damkar, TNI dan Polri serta banser berbaris rapi membawa bendera merah putih.
Dandim menjelaskan, dipilihnya titik awal kirab di rumah ini karena rumah ini memiliki nilai sejarah.
Rumahnya dulunya adalah rumah Sjekh Arsyad Albanjari. Di rumah ulama yang dikenal dengan Datu Kelampaian dulu beliau mengajarkan Agama Islam dan disini pula dilakukan rapat-rapat perjuangan rakyat Banjar.
“Kita ingin mengingatkan tempat-tempat bersejarah perjuangan rakyat dahulu. Kita harus kenalkan bahwa perang Banjar juga hebat dan tidak boleh dilupakan,” katanya. (Reza/Tohal)