Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh terpilih sebagai Kepala Daerah Peduli Masyarakat Sekitar Hutan Berbasis Agroforestri hasil penilaian Net Work For Agroforestri Education (INAFE) Unlam.
Salah satu penilaian INAFE menobatkan Sultan Banjar itu sebagai kepala daerah peduli masyarakat sekitar hutan berbasis agroforestri, selama menjabat sebagai Bupati Banjar, Khairul Saleh dinilai memiliki komitmen dan perhatian tinggi bagi edukasi peningkatan struktur lahan bagi ketahanan pangan dan pertanian.
“Penganugerahan Kepala Daerah Peduli Masyarakat Sekitar Hutan Berbasis Agrforestri adalah merupakan sebuah hasil kerja ilmiah untuk mendorong partisipasi masyarakat khususnya pejabat daerah bagi upaya ketahanan pangan lokal,” papar Ketua INAFE Unlam Dr Mahrus Aryadi, MSc, di acara Seminar Nasional Agroforestri IV, di Hotel Rodhita Banjarbaru, Sabtu (26/10).
Penganugerahan kepala daerah peduli masyarakat sekitar hutan berbasis agroforestri juga dihadiri Menteri Riset dan Teknologi RI Prof Dr HM Hatta, MS dan Rektor Unlam Prof Dr Ruslan MS, para peneliti dari INAFE, Kementerian Riset dan Teknologi serta kalangan akademisi.
Menurut Mahrus Aryadi, salah ancaman terbesar di bidang lingkungan hidup adalah tergerus pelestarian sektor kehutanan dan pertanian secara luas. Penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk lebih peduli memperhatikan masalah-masalah lingkungan terutama ketahanan pangan.
“Anugerah ini merupakan apresiasi dari para peneliti kepada kepala daerah yang memiliki komitmen tinggi bagi pelestarian hutan dalam menopang ketahanan pangan melalui penerapan agroforestri,” paparnya.
Dijelaskan, adalah sebuah sistem penggunaan lahan yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan hasil total secara lestari. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara mengkombinasikan tanaman berkayu (pohon) dengan tanaman pangan atau tanaman pakan ternak.
Usaha pelestarian tersebut, terang Mahrus, dilaksanakan pada sebidang lahan yang sama dengan proses penananaman secara bersamaan waktu atau secara bergantian. Dengan menggunakan praktek –praktek pengolahan yang sesuai dengan kondisi ekologi, ekonomi, sosial dan budaya setempat.
Menriset dan Teknologi Prof Dr HM Hatta selaku keynote speaker dalam Seminar Nasional Agroforestri ke IV menyambut gembira penganugerahan kepala daerah peduli masyarakat sekiat hutan berbasis agroforestri. Menurutnya, penganugerahan tersebut sebagai bentuk kepedulian para peneliti dalam mendorong masyarakat dan pejabat negara agar tetap konsisten di bidang lingkungan.
Hatta dalam materinya mengingatkan agar kepala daerah untuk tetap bekerja keras menghadapi tantangan global di bidang lingkungan dan penerapan teknologi. Salah satu upaya yang perlu diperhatikan adalah pentingnya membuat program inovasi-inovasi teknologi sederhana bagi penyelamatan lingkungan. “Dalam kaitan ini tentu di bidang pelestarian hutan dan pertanian dengan terus menjalin koordinasi dengan kementerian terkait, provinsi dan lembaga profesi,” terangnya.
Sementara itu Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh diwakili Sekda Banjar, Ir Nasrun Syah MP dalam Makalahnya mengusung tema Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banjar dalam rangka pengembangan agroforestri (kehutanan pertanian) untuk ketahanan pangan, energi dan kesehatan memaparkan kebijakan tersebut antara lain pengembangan lahan pertanian bernilai ekonomis.
“Semua kebijakan agrofrestri diarahkan untuk ketahanan pangan, kesehatan dan energi secara perlahan telah dapat ditemukan dalam beberapa lahan yang dikelola para petani,” paparnya.