DSC_4674 DSC_4684

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengadakan layanan kunjungan serentak terhadap warga binaan pemasyarakatan di 477 lembaga pemasyarakatan (lapas) seluruh Indonesia. Kegiatan yang bertema “Sehari Bersama Mereka” ini digelar dalam rangka memperingati Hari Dharma Karyadhika.

Lembaga Pemasyarakatan Klas I Martapura pun turut memperingatinya, Minggu (9/10). Tampak pula hadir Sekda Banjar H. Nasrunsyah, Kepala Lapas Tri Saptono, kepala pengadilan serta Kasdim 1006 / Martapura Rano Chairul. Layanan kunjungan serentak ini pun berlangsung dengan aman dan sukses, walau dipenuhi para pengunjung yang menjenguk para warga binaan.

DSC_4733Dalam sambutannya, Sekda Banjar Nasrunsyah mengungkapkan, dalam rangka HUT ke-71 Kemenkumham ini nantinya akan mencetak rekor MURI melalui kunjungan terbanyak di Indonesia. Pasalnya pada kegiatan kali ini diberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para warga binaan mendapat kunjungan dari keluarga mereka.
Ia juga manambahkan, dalam pelaksanaan tugas lapas, terdapat beberapa kegiatan pembinaan yang telah disinergikan dengan pemerintah daerah di antaranya layanan pendidikan bagi para warga binaan yang dikelola Dinas Pendidikan , serta berbagai kegiatan pelatihan keterampilan oleh beberapa SKPD seperti Dinas Sosial dan kegiatan lainnya.
“Saya berharap semoga kegiatan layanan kunjungan serentak ini dapat memotivasi para warga binaan agar tetap semangat dalam berkarya dan tetap berpartisipasi mewujudkan Serambi Mekkah yang lebih sejahtera dan barokah,”ungkap Nasrunsyah.
Sementara itu, Tri Saptono mengatakan Lembaga Pemasyarakatan Klas I Martapura ini kini menerapkan program lembaga pembinaan khusus yang berbasis pesantren. Di Lapas Martapura ini ada kegiatan pembelajaran ilmu agama Islam selama empat hari dalam satu minggu, bekerjasama dengan 20 hingga 30 ustadz.
“Dengan diadakannya program ini, para warga binaan setelah keluar dari lapas, diharapkan dapat menjadi santriawan dan santriwati,”ungkap Tri Saprtono. Mereka dibekali materi pelajaran mengaji dengan tajwidnya, serta belajar ilmu fiqih, tauhid hingga kitab kuning yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat di kehidupannya kelak.
Sedangkan, Rano Chairul saat memberikan materi singkat kepada para napi mengatakan, seluruh warga Indonesia wajib membela NKRI. Karena saat ini negara Indonesia dimasuki maraknya peredaran narkoba dan paham radikalisme seperti ISIS.
“Peredaran narkoba serta paham radikalisme kini mulai merusak generasi muda kita,”ujarnya memperingatkan.
Diharapkan para warga binaan setelah keluar dari lapas dapat mengajarkan kepada anak anak, saudaranya dan masyarakat sekitarnya, betapa buruknya narkoba dan radikalisme yang dapat merugikan dan merusak pikiran generasi penerus kita kelak.(hev/welson)