Penggunaan obat secara rasional (POR) atau rational use of medicine (RUM) merupakan kampanye yang di sebarkan keseluruh dunia termasuk Indonesia.Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah pada pembukaan dan pencanangan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) Kabupaten Banjar 2016 yang diikuti 100 orang peserta dari tenaga kesehatan lingkup Kabupaten Banjar di Ballroom Q Grand Dafam Syariah Banjarbaru,Selasa (25/10).
Latar belakang dari kegiatan ini berawal dari penjelasan WHO yang mengatakan difinisi dari penggunaan obat rasional yaitu apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Banjar H Khalilurrahman didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Raudatul Wardiyah, Kasubbid Farmakon Ekonomi Kemenkes RI Dara Amelia serta Ketua Komite Penanggulangan Resistensi Antibiotik (KPRA) Kemenkes RI Hari Paraton.
Bupati Banjar dalam sambutannya mengatakan, masalah kesehatan yang terjadi sekarang ini sangat kompleks. Dalam mengatasi kasus-kasus penyakit yang terjadi (menular dan tidak menular atau regeneratif), diperlukan penanganan yang tepat. Salah satunya penggunaan obat yang tepat.
Bupati Khalilurrahman meminta kepada semua elemen kesehatan menguatkan paradigma sehat dengan memberikan informasi yang benar tentang penggunaan obat. Untuk itu diperlukan koordinasi dan integrasi lintas program serta lintas sektor terkait dengan memperkuat pemberdayaan masyarakat agar memaksimalkan hasil pelaksanaan kegiatan.
Guru Khalil, panggilan akrab Bupati Banjar, juga menambahkan, dengan diadakannya sosialisasi Gema Cermat hari ini, diharapkan bisa memberikan edukasi bagi masyarakat luas terhadap penggunaan obat. Selain itu, masyarakat menjadi lebih paham dan sadar terhadap pentingnya penggunaan obat yang benar.
“Saya berharap melalui sosialisasi dan pencanangan Gema Cermat , para tenaga kesehatan, termasuk apoteker dan asisten apoteker, sebelum memberikan obat kepada pasien, jelaskan dahulu manfaat dan efek samping obat itu.
Dengan efektifitas dan efisiensi belanja obat, lanjut Bupati, akan mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh obat dengan harga terjangkau serta dapat mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat.
Utamakanlah selalu keselamatan pasien dan jaga kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan kita,â€pinta H. Khalilurrahman mengakhiri sambutannya. (hev)