IMG_9754DSC_2165Komitmen Pemerintah Kabupaten Banjar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemberantasan buta aksara, mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Kabupaten Banjar menerima penghargaan Anugerah Aksara Madya dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penghargaan diserahkan langsung oleh Harris Iskandar selaku Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat atas nama Menteri Anies Baswedan kepada Pj Bupati Banjar Dr. Ir. H. Rachmadi Kurdi, M.Si pada upacara puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke 50 tingkat Nasional Tahun 2015, Sabtu (24/10) di Alun-alun Lapangan Karang Pawitan, Karawang, Jawa Barat. Penghargaan Anugerah Aksara Madya ini diberikan kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan tokoh masyarakat yang telah memberikan komitmen dalam pengentasan buta aksara di daerahnya dengan capaian penuntasan penduduk buta aksara di atas 95%. Pada tahun 2015 ini, hanya Kabupaten Banjar yang mewakili daerah Kalimantan untuk menerima penghargaan penuntasan buta aksara. “Hal ini tentu sangat membanggakan, Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan Aksara Madya, yang merupakan pernghargaan tertinggi untuk penuntasan buta aksara,” tutur Kabag Humas Rahmaddin MY. IMG_9762Pemerintah Kabupaten Banjar sangat serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. “Tidak hanya membangun infrastruktur dan kemajuan ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah dalam membangun Kabupaten Banjar, namun juga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi perhatian utama yang terus kami upayakan,” terang Rahmaddin. Keniraksaraan atau buta aksara merupakan kondisi dimana seseorang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang baca tulis huruf latin. Sehingga berakibat pada rendahnya kualitas hidup warga masyarakat terhadap akses pengetahuan dan teknologi. Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan RPJMD tahun 2011 s/d 2015 bahwa pada tahun 2015 ditargetkan 100% masyarakat di kabupaten Banjar melek aksara latin. Sebagai motivasi dalam upaya mempertahankan keberaksaraan masyarakat, usulan Anugerah Pratama oleh Pemerintah Kabupaten Banjar merupakan bagian penting rencana aksi daerah.

DSC_2169Di tempat yang sama Kadis Pendidikan Ruspannoor didampingi oleh Kasi PAUD Dadang menyatakan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan Kabupaten Banjar Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar 2011-2015. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, penyusunan Rencana Strategis tersebut, mengakomodir Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2011-2015 yang di dalamnya mencakup 5 (lima) kebijakan pembangunan pendidikan nasional yang dikenal dengan misi 5K yaitu (1) Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan, (2) Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan, (3) Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan, (4) Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan, dan (5) Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan. Di samping itu, Renstra ini juga mengakomodasi isu-isu strategis yang sedang berkembang pada level daerah, nasional dan internasional termasuk komitmen Millenium Development Goals (MDGs).
Isu strategis yang memiliki keterkaitan kuat dengan permasalahan pembangunan pendidikan di Kabupaten Banjar salah satunya adalah masih terdapat sekitar 8.900 jiwa masyarakat (usia antara 15 sd 55 thn) buta aksara latin data akhir tahun 2013, yang secara langsung berpengaruh terhadap tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada indikator Pendidikan. Isu strategis ini menjadi program prioritas untuk diselesaikan melalui rencana proyek area perubahan percepatan pemberantasan buta aksara dasar yang bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan dianggarkan pada anggaran APBD Kabupaten Banjar. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat telah dilaksanakan kegiatan penuntasan buta aksara dasar sebanyak 200 kelompok pada tahun 2014 dengan waktu 3.000 wajib belajar, 400 kelompok pada tahun 2015 dengan waktu belajar sebanyak 6.000 WB, dan Program Keaksaraan Lanjutan sebanyak 400 kelompok dengan 6.000 waktu belajar dimana masing-masing program sebanyak 15 waktu belajar. jadi pada tahun 2011 sampai dengan 2015 jumlah peserta pengentasan buta aksara terus menerus mengalami penurunan, dimana pada tahun 2011 jumlah 13.914, 2012 jumlah 13.574, 2013 jumlah 11.569, 2014 jumlah 8.127 dan 2015 jumlah 4800.DSC_2161
Bupati Banjar disela-sela menerima penghargaan tersebut menyatakan bahwa “Program yang kita laksanakan tidak hanya untuk memajukan dan melakukan percepetan pembangunan di desa, melainkan juga meningkatkan kualitas SDM di desa dengan pemberantasan buta aksara, buta tulis dan buta berhitung,” jelas Pj Bupati. Dilanjutkan Pj Bupati Rachmadi, banyaknya jumlah warga buta aksara yang terlepas dari buta aksara berkat keterlibatan berbagai elemen yang ikut terjun sebagai pengajar di wilayah masing-masing. Seperti Camat, forum pimpinan kecamatan, babinsa/babinkamtibmas, lurah/kepala desa, kepala dusun, ketua RT/RW, penilik, pengawas dan guru se – Kabupaten Banjar. “Kami berterima kasih atas peran serta berbagai pihak yang ikut terjun langsung mengentaskan penduduk buta aksara dengan menjadi pengajar di wilayahnya masing-masing,” cetus Pj Bupati.
“Alhamdulillah berkat kerja keras kita semua masyarakat secara bertahap Kabupaten Banjar terbebas dari buta aksara, selain terbebas dari buta aksara, masyarakat Kabupaten Banjar juga terlepas dari buta aksara arab. Mudah-mudahan sumber daya manusia yang kita miliki semakin meningkat kualitasnya dan bisa menjadikan Kabupaten Banjar menjadi kabupaten yang lebih sejahtera, mandiri dan Islami sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Banjar,” harap Rachmadi. Selain Anugerah Aksara Madya, Kemdikbud juga menyerahkan Anugerah Aksara Pratama bagi daerah dengan capaian penuntasan penduduk buta aksara mencapai 92.5% dan Anugerah Aksara Utama dengan capaian penuntasan penduduk buta aksara 97,5%.