1

Kota Martapura, Kabupaten Banjar kembali dianugerahi Adipura Kirana untuk kategori kota kecil tahun 2016 ini. Kota Martapura langganan adipura setiap tahunnya sejak tahun 2012. Adipura yang diraih tahun ini diserahkan oleh Wakil Presiden H Jusuf Kalla di Lapangan Depan Istana Siak, Jalan Sultan Syarif Kasim, Siak Indrapura, Kabupaten Siak Provinsi Riau, Jum’at (22/7).

Hadir pada acara tersebut beberapa menteri Kabinet Kerja, di antarnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, Mendagri Tjahyo Kumolo, Menristek M Nasir, dan Kepala Rumah Tangga Istana Teten Masduki, serta penggiat lingkungan dari nasional dan pengusaha peduli lingkungan.
Setiap tahun kita memperingati Hari Lingkungan Hidup se-dunia. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar ini adalah kali pertama perayaan dilaksanakan di luar Istana Presiden.
Pagi ini agendanya utamanya adalah yakni penyerahan penghargaan pada 73 para pahlawan lingkungan hidup baik individu maupun daerah. Penghargaan tersebut diantaranya Adiwiyata, Kalpataru dan Adipura.
Kabupaten Banjar mendapatkan empat piala yaitu Adipura Kirana untuk Kota Martapura, Plakat Adipura untuk TPA Cahaya Kencana sebagai TPA terbaik (tahun ke 2), Adiwiyata Mandiri untuk SDN Jawa 2 Martapura dan SDN Indrasari 2 Martapura.
Seusai acara, Bupati Banjar H Khalilurrahman saat dimintai keterangannya mengatakan, diraihnya penghargaan Adipura Kirana ini merupakan kerja keras dari semua pihak yang ingin menciptakan Kabupaten Banjar bersih dan nyaman. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras untuk menciptakan Kabupaten Banjar sebagai kabupaten terbersih,” tuturnya.

_DSC7080 _DSC7088Namun, ungkap Khalilurrahman, penghargaan Adipura bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan yang terpenting adalah dapat mengubah budaya dan perilaku masyarakat Kabupaten Banjar supaya terus hidup bersih. Selain itu, Khalilurrahman berharap penghargaan ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Banjar.
Kita ketahui, lanjutnya, isu lingkungan semakin berat sehingga harus diiringi dengan peningkatan tata pemerintahan yang berorientasi lingkungan yaitu bagaimana pengelolaan lingkungan hidup dapat dipahami dan diketahui oleh masyarakat.
“Tentu saja kami berharap dengan penghargaan ini, manfaat dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua masyarakat Kabupaten Banjar, baik di perdesaan maupun perkotaan,” ucapnya. Meski demikian, kekurangan yang masih ada akan terus mendapat perhatian serius dan selalu menjadi bahan evaluasi ke depannya.
Adapun Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banjar Muhammad Farid Soufian mengaku bersyukur dan berterima kasih atas diraihnya kembali penghargaan Adipura tersebut.

“Dengan keberhasilan ini, setidaknya mampu menjadi motivasi agar budaya bersih menjadi kebiasaan sehari-hari warga masyarakat. Untuk itu upaya-upaya membudayakan hidup bersih harus terus dilakukan,” jelasnya.

Menurut Farid, keberhasilan meraih predikat sebagai kota kecil terbersih membuat Kota Martapura harus terus berbenah dan meningkatkan kebersihan lingkungan agar penghargaan tersebut dapat ditingkatkan,”harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar Boyke Wahyu Triestianto didampingi Kepala Bagian Humas Setda Banjar Rahmaddin,MY menambahkan, dari semua elemen penilaian baik dari titik pantau pasar, sekolah, perumahan, dan lainnya, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cahaya Kencana memberikan nilai lebih yang cukup tinggi.
“Sebab TPA Cahaya Kencana merupakan sarana dan prasarana yang mendukung diraihnya Adipura Kirana tahun ini,” ungkap Boyke. Tidak heran TPA Cahaya Kencana kembali meraih Plakat Adipura untuk kedua kalinya dari Wapres Jusuf Kalla.
Boyke menjelaskan, TPA Cahaya Kencana yang dikelola oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (DPP) Kabupaten Banjar saat ini menjadi pusat pendidikan bagi pengelola TPA se-Indonesia karena sudah menerapkan TPA terpadu dan telah banyak dikunjungi kabupaten/kota lainnya di Indonesia yang studi banding.

Paminto Arie Nugroho _DSC7435 Paminto Arie Nugroho