Peran Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) menentukan keberhasilan pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang berkelanjutan. Oleh karena itu kelembagaan penyuluhan keberadaannya sangat penting untuk mengakselerasikan kegiatan pembangunan, dengan melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang ketenagaan dan pemberdayaan kelembagaan sesuai Undang-Undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K). Hal tersebut disampaikan oleh oleh Bupati Banjar Sultan H. Khairul Saleh saat membuka Temu Teknis Penyuluhan Pertanian Kabupaten Banjar, Senin 25 Maret 2013 di Mahligai Sultan Adam Martapura,
Kalau kita perhatikan petani kita masih banyak mengandalkan tanam sekali setahun dengan teknologi yang seadanya artinya tidak sesuai dengan anjuran teknologi yang direkomendasikan dan juga petani menggunakan varietas lokal yang produksinya rendah, padahal sebetulnya produksi tersebut masih dapat kita tingkatkan atau minimal meningkatkan Indek Pertanaman (IP) dengan dua kali tanam setahun dan segera mengganti varietas lokal dengan varietas unggul atau unggul lokal yang telah terbukti memiliki keunggulan dalam produktivitas. Apabila produksi meningkat dengan sendirinya meningkat pula pendapatan dan kesejahteraan petani. Untuk itu perlu kerja keras dan kesungguhan dari semua jajaran pertanian umumnya dan kepada penyuluh lapangan pada khususnya.
Khairul meminta kepada Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan untuk mendukung keberhasilan pengawalan dan pendampingan penyuluh pertanian dalam rangka Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dimana Balai Penyuluhan Kecamatan sudah dicanangkan sebagai Pos Simpul Koordinasi (POSKO) P2BN ditingkat kecamatan. Keberadaan POSKO ini agar dioperasionalkan di semua tingkatan dan secara berjenjang.
Disamping itu Selaku pimpinan daerah, Khairul merasa bangga dan berbahagia dapat bersilaturrahmi dengan semua jajaran pertanian dan para penyuluh pertanian lapangan untuk bersama-sama membulatkan tekat dalam Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), dimana Pemerintah telah bertekat untuk terus mensukseskan dan mempertahankan swasembada pangan dan tentunya dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.
Sementara itu Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Banjar Ir. Eddy Hasby, MP dalam laporannya menyampaikan Temu Teknis Penyuluhan Pertanian Kabupaten Banjar bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana kerja penyelenggaraan penyuluhan, mengintegrasikan pelaksana pendampingan kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi dan Pengawalan Demfarm Padi serta kegiatan pendampingan PAUD dan menyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapan rekomendasi teknologi spesifik lokasi kegiatan peningkatan produksi beras tingkat Kabupaten Banjar.
Adapun peserta Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten Banjar sebanyak 135 orang, terdiri dari Kepala Balai Penyuluh Kecamatan, mantri tani, penyuluh pendamping di lokasi demfarm, penyuluh di lokasi SL-PTT, POPT PHP ( Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman- Pengamat Hama Penyakit ) dan penyuluh pendamping di lokasi PAUD. (HUMAS BANJAR)