humas_banjar@yahoo.com Mtapura

humas_banjar@yahoo.com MtapuraSetelah melakukan peninjauan dan pemetaan kawasan lahan gambut yang ada di Kecamatan Gambut, Sungai Tabuk Kabupaten Banjar dan Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru pada Senin kemarin. Badan Restorasi Gambut (BRG) melaksanakan Rapat Terfokus Inisiatif Percontohan Kawasan Restorasi Gambut di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, sebagai upaya lebih lanjut untuk menaggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut yang kerap kali terjadi di wilayah Kalsel, Selasa (2/8) di Ruang H Maksid Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru.

Rapat terfokus ini dihadiri oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Kepala BRG Nazir Foead, Sekdaprov Kalsel H Ardiansyah, Sekda Banjar H Nasrun Syah, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air William M Putuhena, Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah Kalsel Saut Nathan Samosir, dan Kepala SKPD terkait wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam sambutannya mengatakan, kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan permasalahan yang pelik dan cukup sulit untuk diatasi. Untuk itu, ia menyambut baik dan sangat mengapresiasi atas terlaksananya rapat terfokus ini.

humas_banjar@yahoo.com Mtapura“Alhamdulilah pemerintah pusat sudah menaruh perhatian yang begitu besar kepada daerah kita, program dari Presiden Jokowo ini patut kita dukung karena akan berdampak positif pada Kalimantan Selatan, khususnya pada wilayah yang menjadi Percontohan Kawasan Restorasi Gambut,” tuturnya.
“Kita tentunya tidak ingin apabila setiap tahun daerah ini mengalami bencana kabut asap yang terjadi akibat kebakaran atau pembakaran hutan dan lahan gambut. Aktivitas dan kesehatan masyarakat menjadi terganggu, serta ekosistem lingkungan kita pun akan menjadi rusak. Kita harus bisa merestorasi lahan gambut dan menjadikan daerah kita menjadi daerah hijau.
Jangan sampai anak cucu kita menanggung akibat dari permasalahan ini. Kita harus duduk bersama, menyamakan persepsi, berinovasi, menyusun program yang tepat dan pastinya kita harus bekerja keras untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut di daerah kita,” tegas Sahbirin.
Nazir Foead selaku pemimpin BRG mengungkapkan, timnya sudah meninjau dan memetakan wilayah yang bakal dijadikan Percontohan Kawasan Restorasi Gambut. “Untuk wilayah Kabupaten Banjar, Pemerintah Daerah Banjar sudah menetapkan Kecamatan Gambut sebagai kawasan percontohan restorasi. Kita akan membangun sumur bor di beberapa lokasi untuk melakukan pembasahan lahan guna mengantisipasi titik api yang bisa melahap lahan kering,” pungkas Nazir.
Mantan Direktur Konservasi WWF ini sangat mendukung wacana Gubernur Sahbirin untuk menjadikan Kalimantan Selatan sebagai daerah hijau. Menurutnya, wacana tersebut bisa terealisasi dengan langkah awal merestorasi lahan gambut serta menanami kembali lahan tersebut.
Sementara itu, Sekda Banjar H Nasrun Syah memaparkan lahan gambut yang ada di Kabupaten Banjar cukup luas. Potensi terjadinya kebakaran lahan gambut di daerah Kabupaten Banjar memang sangat besar dan perlu perencaan yang matang agar hal tersebut tidak terjadi atau dapat diminimalisir.
Bencana kabut asap yang melanda Kabupaten Banjar disebabkan oleh beberapa hal, selain faktor cuaca yang sangat panas, sehingga terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Budaya masyarakat membakar lahan pertanian setelah panen ikut andil besar terjadinya bencana kabut asap.
“Pemerintah Daerah Banjar akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melalukan pembakaran lahan. Masyarakat akan ditindak tegas apabila tidak menaati peraturan yang sudah ditetapkan terkait pembakaran lahan, mereka akan diberi hukuman perdata maupun pidana sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegas Nasrun.
Nasrun menjelaskan, pemerintah daerah sudah menyiapkan langkah strategis untuk mendukung percontohan kawasan restorasi gambut. Pemerintah daerah sudah menyiapkan sistem kanalisasi untuk mencegah meluasnya kobaran api jika terjadi kebakaran lahan. “Sistem kanalisasi yang disiapkan sesuai arahan tim restorasi gambut dari Pemprov Kalsel maupun pusat dan kami yakin, sistem kanalisasi cukup efektif,” ungkap Nasrun. (Fi’i/Tohal)