Pemerintah Kabupaten Banjar bersama Kodim 1006 dan element Masyarakat melaksanakan nonton bareng pemutaran film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) di lapangan alun-alun Ratu Zalecha, Sabtu malam (30/9). Di hadiri Bupati Banjar H Khalilurrahman, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Sekretaris Daerah Banjar H Nasrunsyah, anggota DPRD Banjar , Wakil Ketua TP PKK Hj Nur Gita Tyas Saidi Mansur, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kab Banjar, Pejabat Lingkup Pemkab Banjar dan Pimpinan Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan Kepemudaan, di Kabupaten Banjar.
Terlihat masyarakat sangat antusias berdatangan untuk nonton bareng film sejarah bangsa tentang Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia, orang tua bahkan anak-anakpun duduk bersama didepan layar ikut menyaksikan. “ulun sampai tuntung nonton film ini, jadi ulun tau sejarah, di martapura jua buhan urang alim kada luput dari ancaman buhan PKI, jaka kada nonton kada tau ulun lawan sejarah, amun kawa setiap tahun ditayangakan nonton bareng ini†ujar Ahmad, salah seorang pengunjung dengan bahasa banjar nya.
Acara nonton bareng diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, dilanjutkan dengan sambutan Kodim 1006 Letkol Arm Andi Martopo menyampaikan tentang bahayanya laten komunis bagi bangsa Indonesia. Bahaya laten merupakan bahaya yang sewaktu-waktu dapat timbul. Ada hal yang mendasar kenapa komunis dianggap bahaya laten dan dilarang di Indonesia. Komunis tidak sesuai dengan dasar negara Pancasila, terutama sila pertama. Komunis tidak mengakui adanya Tuhan, Atheis. Ideologi komunis juga bertentangan dengan nilai kemanusiaan.â€katanya.
Sementara Bupati Banjar H Khalilurrahman memberikan sambutan mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar sangat senang dan mengapresiasi diadakannya nonton bersama film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia.
Kita ketahui bersama G30S/PKI adalah suatu Tragedi Nasional pergerakan serta pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap bangsa Negara Indonesia. Dengan adanya film G30S/PKI saya berharap warga masyarakat sekarang lebih bisa melihat sejarah secara utuh dan mendapat gambaran tentang PKI dengan komplit, jangan sampai pahlawan–pahlawan, ulama dan masyarakat yang telah jatuh pada peristiwa G30S/PKI hanya menjadi cerita biasa yang tidak bernilai sejarah.
“Dulu, di martapura para ulama juga tak luput dari ancaman para PKI, sehingga para Banser memberikan pergerakan pengamanan dan mengawal para ulama di martapura, selain itu, juga para guru yang masuk pahamnya komunis, saat memberikan pelajaran kepada anak murid memberikan paham yang menyimpang dari ajaran agama islam, ini sangat berbahaya sekali â€ujar Guru Khalil sapaan akrabnya.
Saya berpesan kepada seluruh warga masyarakat khususnya Kabupaten Banjar agar mengilhami peristiwa G30S0/PKI dengan menciptakan persatuan dan kesatuan demi keamanan kehidupan bermasyarakat di NKRI. Saya juga mengucapkan terim kasih kepada saudara saya Bapak Letkol Arm Andi Martopo kodim 1006, dan semua pihak yang turut mensukseskan terselenggaranya penayangan film G30S/PKI ini,â€tambahnya. (yani/heprin)