Pembukaan Festival Tari Klasik Banjar dalam rangka memperingari Milad Kesultanan Banjar ke-508, sabtu malam (17/11) terbukti mampu menyedot animo besar masyarakat Banjar. Terbukti dengan ribuan warga yang memadati Alun-alun Ratu Zalecha, Martapura, untuk menyaksikan festival tari tersebut. Festival tari ini diikuti oleh sebelas sanggar tari seKalimantan Selatan yang merebutkan trofi bergilir serta uang pembinaan dari Kesultanan Banjar.
Saat sampai di lokasi festival, Raja Muda Kesultanan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh beserta Permaisuri Hj. Raudhatul Jannah dengan ramah menyapa ulama dan masyarakat yang hadir. “Kami mohon doanya agar acara ini berjalan lancar,” ucap Raja Muda dengan senyum.
Raja Muda Banjar H. Pangeran Khairul Saleh mengatakan, acara milad tahun ini mengangkat tema “junjung marwah kukuhkan kejayaan”. Selain sebagai ajang unjuk kebolehan para penari, festival ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas, prduktifitas dan kualitas seniman Kalimantan Selatan.
“Memelihara dan mempertahankan nilai-nilai seni tradisi yang pernah tumbuh dan berkembang, terutama di lingkungan kesultanan dan masyarakat, festival ini merupakan media promosi untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan produk karya seni daerah, khususnya seni tari”, tutur Khairul.
Dijelaskan Khairul, tari klasik merupakan tari yang tumbuh dan berkembang di lingkungan istana/ keraton pada zamannya yang terus bertahan hingga sekarang. Makna tari klasik itu sendiri bahwa sebuah tari yang mempunyai norma dan aturan-aturan yang tidak boleh dirubah karena ada pakem tersendiri, baik secara tampilan gerak, musik, pakaian serta waktu pergelaran.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini seni budaya yang ada di Kalimantan Selatan dapat terus terjaga kelestariannya, khususnya seni tari agar tetap terpelihara dan berkembang, sehingga selain dapat menciptakan tari kreasi baru juga bisa menunjang pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan daerah di Kalimantan Selatan”, harap Raja Muda mengakhiri, sekaligus membuka secara resmi Festival Tari Klasik Banjar dengan pemukulan gong oleh Raja Muda didampingi Pangeran Chairiansyah dan Kepala kantor Banjarmasin Post Biro Banjarbaru Didik Trio Marsidi.
Menurut salah seorang warga, acara ini sangat menarik. Selain sebagai hiburan, festival tari klasik melalui tariannya mempunyai makna dan sejarah yang kental yang dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat khususnya kepada anak-anak muda agar lebih mengenal budayanya sendiri. “Festival ini memberikan tontonan yang menarik tetapi juga menyelipkan nilai-nilai budaya yang sangat positif, mudah-mudahan dengan acara ini anak muda kita lebih mencintai budaya banjar dan terus tumbuh mengembangkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya tersebut”.
Festival tari klasik ini dijuarai oleh Sanggar Idaman Banjarbaru dengan nilai 1425 dan berhak mendapatkan trofi bergilir serta uang pembinaan sebesar 8 juta rupiah. Penata musik, penata busan dan penata tari terbaik juga berhak mendapat uang pembinaan masing-masing sebesar 3 juta rupiah. (fii/yani/181112)