Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar mengadakan workshop atau lokakarya dengan tema Produksi bersih untuk pembangunan industri yang berkelanjutan di Kabupaten Banjar, dalam menunjang Rencana Aksi Daerah (RAD) berkaitan tujuan pembangunan berkelanjutan, bertempat di Hotel Aston Banua, Kabupaten Banjar, Selasa (24/10).
Workshop ini diikuti dari pelaku usaha/sektor swasta di lingkungan Kab Banjar, dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Banjar Boyke Triestiyanto, Dr Kissinger dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Unlam, Direksi Bank Kalsel, BNI, Bank Mandiri, Bank Mandiri Cabang Martapura, PDAM Intan Banjar dan PD Baramarta, sebagai nara sumber Umar R.Hidayat dari Konsultan bidang Sistem Manajemen Mutu ISO CSR.

Sesuai dengan Peraturan Dirjen PSKL (Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tentang Produksi bersih maka dapat dijabarkan bahwa, Produksi Bersih merupakan strategi pengelolaan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu sampai hilir terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumberdaya sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan.
Bupati Banjar H Khalilurrahman dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Boyke Triestiyanto mengatakan bahwa, Peran Dunia Usaha dalam hal menerapkan konsep Produksi bersih merupakan hal harus dan dilaksanakan sesuai dengan perundangan yang berlaku, demi menjaga kelestarian lingkungan dan Sumber Daya Alam di wilayah. Untuk itu pemerintah Kabupaten Banjar mencoba untuk bergerak dengan lebih giat lagi untuk menselaraskan program dan kegiatan di bidang pengendalian dampak lingkungan dengan cara menerapkan PARADIGMA PRODUKSI BERSIH sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses produksi yang berlangsung di setiap perusahaan.
Mari kita tingkatkan bersama kepedulian terhadap lingkungan sekitar, dengan menerapkan POLA PRODUKSI BERSIH tidak saja untuk produk yang kita hasilkan namun juga tata kelola limbahnya, harus benar2 memperhatikan proses dan prosedur yang terstandarisasi sesuai dengan amanat UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Semoga manfaat dari penerapan produksi bersih ini dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Banjar dan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan di kemudian hari. Kabupaten Banjar yang sejahtera dan BAROKAH, dapat tercermin dari kualitas lingkungan yang mendukung pelestarian sumber daya alamnya, salah satunya adalah dengan menerapkan PARADIGMA Produksi bersih dalam setiap proses produksi yang dilaksanakan di setiap dunia usaha. Maju terus dunia usaha di Kabupaten Banjar dalam kerangka Pembangunan Berkelanjutan yang Sustainable menuju SEJAHTERA dan BAROKAH yang kita cita-citakan bersama.”ucapnya.
Sementara panitia pelaksana Lyta Permatasari mengatakan, Tujuan dari workshop ini adalah untuk menyamakan persepsi dan definisi tentang produksi bersih dalam pengendalian pencemaran dan kersusakan lingkungan hidup, tanggung jawab sosial lingkungan dalam kaitan dengan implementasi paradigma produksi bersih. Menggugah peran sektor swasta untuk berperan aktip sesuai dengan tanggung jawab sosial lingkungan yang dimilikinya, ini berkaitan dengan menciptakan pembangunan industri yang lebih ramah lingkungan dan pembangunan lingkungan yang lebih ramah bagi industri serta rencana tindak lanjut terhadap upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup dengan mengedepankan konsep sinergitas pemerintah dan sektor swasta untuk kabupaten banjar, kami namai dengan satu istilah baru “Bingkai Kemitraan Intan Hijau.”ujarnya
Kissinger dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) UnlamProvinsi Kalsel mengatakan, sangat mendukung sekali forum seperti ini, kerna ini bisa sering pendapat dan mudah-mudahan ini berguna pembangunan di Kabupaten Banjar. (yani)