Dunia pendidikan memang menjadi salah satu prioritas utama dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing, apalagi Indonesia sudah memasuki persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut kita harus mempunyai SDM yang tangguh.
Hal itulah yang disampaikan oleh Bupati Banjar saat menyambut Rombongan Kerja Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Khusus (DPRK) Kabupaten Pidie Jaya yang diketuai oleh Armia Harun.
Bupati Banjar H Khalilurrahman mengatakan, akan membenahi sistem pembelajaran, namun sesuai dengan ketentuan pemerintah dan karakteristik anak didik di Kabupaten Banjar yaitu lebih menonjolkan nilai-nilai luhur yang diwujudkan dalam sistem pembelajaran.
Sewaktu masih menjadi anggota DPR RI, Bupati Banjar merupakan salah satu pencetus lahirnya UUD No 20 Tahun 2003. Pada UUD ini sangat jelas Guru Khalil menginginkan pemerataan pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat, dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke jenjang yang paling tinggi.
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” jelas Bupati.
“Kita dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat kita yang religi. Namun sayang dunia pendidikan kita khususnya sekolah negeri sangat sedikit memberikan waktu bagi mata pelajaran agama. Padahal melalui pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan kita dapat membentuk insan berakhlak mulia dan berjiwa nasionalis. Untuk itu saya akan berusaha menambah jam pelajaran agama pada sekolah-sekolah umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” pungkas Bupati Banjar.
Ketua Rombongan Kunjungan Kerja Komisi A DPRK Pidie Jaya Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada sambutannya mengungkapkan, kondisi keadaan masyarakat Kabupaten Pidie Jaya tidak jauh berbeda dengan kondisi masyarakat Pidie Jaya yang religi.
“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul disini, menjalin silaturahmi serta sharing untuk pembangunan dan kebaikan daerah kita masing-masing. Kultur Budaya yang hampir sama dengan masayarakat kami menjadikan kami ingin belajar bagaimana Kabupaten Banjar mengelola dunia pendidikan, khususnya di bidang Pendidikan Agama karena Kabupaten Banjar sangat banyak mempunyai pondok pesantren, bahkan mempunyai pondok pesantren tertua di Kalsel, yaitu PP Darussalam Martapura,” tutur Armia.
“Saya sangat berterima kasih pemerintah Kabupaten Banjar mau menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah. Mudah-mudahan pertemuan kita ini mendapat berkah dan ridho Allah SWT,” ucapnya.
Selepas menemui Bupati Banjar, rombongan Kunjungan Kerja Komisi A DPRK Pidie Jaya langsung menuju PP Darussalam Martapura untuk melihat langsung kondisi PP Darussalam dan sistem pembelajaran yang diterapkan disana.
KH M Fadlan salah satu guru pengajar PP Darussalam di hadapan para rombongan DPRK Pidie Jaya menjelaskan, PP Darussalam merupakan ponpes tertua yang ada di Kalsel. PP Darussalam merupakan sekolah khusus untuk menuntu ilmu Agama Islam.
“PP Darussalam merupakan sekolah khusus untuk menuntut ilmu Agama Islam, dimulai dari tingkatan Awaliyah (Setingkat SD) selama empat tahun, Wustho (Setingkat SMP) tiga tahun dan Ulya (Setingkat SMA) tiga tahun. Bila orang tua ingin menyekolahkan anaknya yang ada pelajaran umum. Yayasan Darussalam juga mempunyai sekolah yang mengajarkan pelajaran umum di Komplek Darussalam Tanjung Rema, namun tetap mengutamakan pelajaran agama Islam,” tutur guru Fadlan.
Setelah lulus Darussalam, para santri bisa melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam yang di pimpin oleh H A Fuzan Saleh atau di Ma’had Aly yang dipimpin oleh KH Hatim Salman. Fakultas Fiqhiyah Ma’had Aly Darussalam yakni perguruan tinggi setingkat diploma dengan kajian khusus ilmu fiqih dan ushul fiqih dengan kurikulum pesantren. Disamping itu, STIS Darussalam dengan kurikulum IAIN/Depag yang sebelumnya sudah ada ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam dengan penambahan fakultas/jurusan baru, dan telah mendapatkan status terkreditasi/diakui oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).