DSC_0314Pemerintah Kabupaten Banjar terlihat sangat serius untuk mendukung sekolah yang ada di wilayahnya untuk mendapat Trofi Adiwiyata. Bertempat di ruang Sekda Banjar, Ir H Nasrun Syah selaku Penanggung Jawab Tim Teknis Pembinaan Sekolah Adiwiyita Kabupaten Banjar mengumpulkan para kepala sekolah yang mengikuti lomba Adiwiyata dan instansi terkait seperti Asisten III Banjar Drs H Masruri, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Disperkim, Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian Banjar untuk mendengarkan arahannya, Kamis pagi (25/04).
Nasrun menegaskan, program yang sudah direncanakan bersama hendaknya dapat dilaksanakan dengan serius oleh sekolah-sekolah, bukan hanya sekolah yang mengikuti lomba Adiwiyata saja tetapi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Banjar.
Program Adiwiyata ini bertujuan untuk membuat anak didik sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. “Selain itu program ini secara tidak langsun akan membuat suatu sugesti kepada anak didik agar berperilaku hidup sehat,” ungkap Nasrun.

Lima sekolah yang akan mengikuti penilaian Adiwiyata Nasional SMAN 1 Martapura, SMKN 1 Martapura, SMPN 4 Martapura, SMPN 1 Martapura dan SDBI Indrasari hendaknya mulai dari sekarang lebih mempersiapkan dan menata lingkungan sekolahnya agar lebih asri dan bersih.
“Hal ini saya perintahkan bukan semata-mata hanya untuk menghadapi penilaian Adiwiyata saja, saya lebih menginginkan lingkungan sekolah itu bersih dan nyaman masalah menang atau tidak menang itu urusan nanti, dengan lingkungan seperti itu anak-anak akan dapat belajar dengan tenang dan mudah-mudahan dapat menambah daya serap anak terhadap pelajaran,” harap Nasrun.
Saat diwawancarai Kepala Sekolah SMPN 4 Martapura M. Arsyad yang juga Ketua Tim Pembinaan Sekolah Adiwiyata menyebutkan, lima sekolah yang mengikuti penilaian Adiwiyata Nasional tadi akan mengirim pasukan hijunya untuk mengikuti pembelajaran langsung tentang lingkungan.
Ada sepuluh macam pelajaran yang akan diberikan kepada pasukan hijau nanti seperti, penanganan pencemaran air sungai, pembuatan kompos, pemilihan sampah organik dan non organik serta cara pemanfaatannya agar menjadi energi biogas, pengenalan budidaya ikan air tawar, pembibitan tanaman holtikultura dan hydroponik, budidaya tanaman lombok, kantin sehat dan sertifikasinya, limbah tambang batubara, teknologi penjernihan air dan partisipasi komite sekolah dalam penanganan tanaman hias.
“Kami berharap, siswa yang mengikuti pelajaran tadi agar dapat mengajarkan dan mencotohkan lagi kepada teman-temannya sehingga pelajaran tadi tidak hanya bermanfaat bagi si siswa yang mengikuti pelajaran tadi tetapi bermanfaat bagi seluruh masyarakat sekolah”.
Arsyad menambahkan, untuk para guru sendiri juga akan diberikan pembalejaran tentang pengembangan silabus Muatan Lokal dan RPP Integrasi nilai lingkungan. Pembuatan dan penyusunan dokumen administrasi Adiwiyata juga akan diajarkan kepada para guru sehingga saat diminta verifikasi pertanggungjawaban kita sudah siap. (fii/hev/250413)