Banyaknya pondok pesantren di Kabupaten Banjar khususnya di kota Martapura, baik itu yang berbasis modern dan tradisional menjadikan Kota Martapura mendapat gelar sebagai Kota Santri. Masyarakatnya yang religi seakan makin memperkental suasana keislamian yang ada di Kota Martapura, dan seakan menjadi magnet tersendiri bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya menuntut ilmu agama di Bumi Serambi Mekkah.
Sejak berdiri pada tahun 1995, Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri Martapura telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di tahun 2016 ini tercatat sebanyak 1552 orang santriwati bersekolah di ponpes ini. Jadi, tidak mengherankan apabila Ponpes Darul Hijrah Puteri kembali membangun ruang kelas baru tiga lantai untuk menambah kapasitas tampungannya.
Pembangunan ruang kelas baru PP Darul Hijrah Puteri ini diawali dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman didampingi Ketua PP Darul Hijrah Puteri H Syahrudi Ramli, Ketua Pembina PP Darul Hijrah Puteri H Athaillah, Guru PP Darussallam Martapura Tuan Guru H Fadlan, Asisten II Pemda Banjar H Masyruri, Kapolres Banjar AKBP Kukuh Prabowo serta perwakilan Dandim 1006 Martapura, Kamis (17/3).
Bupati Banjar H Khalilurrahman dalam sambutannya mengatakan, merasa sangat bahagia dan bangga bisa hadir ditengah keluarga besar PP Darul Hijrah Putri. “Alhamdulillah ulun bisa bersilaturahmi dengan pian seberataan. Ulun merasa terhormat bisa hadir disini dan dipercaya untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan kelas baru tiga lantai PP Darul Hijrah Puteri,” ucap Bupati.
Darul Hijrah Puteri telah banyak memberikan warna dan andil yang besar dalam dunia pendidikan di Martapura khususnya dan di Kabupaten Banjar pada umumnya. Pondok pesantren ini telah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam modern yang banyak diminati. Prestasi PP Darul Hijrah Puteri dalam berbagai bidang, semakin membuat banyak orang tua yang tertarik memasukan anak-anaknya di pondok pesantren ini. “Semua ini harus kita syukuri dan dijadikan motivasi untuk terus mengukir prestasi,” tegas Bupati.
Ia melanjutkan, dengan dimulainya pembangunan kelas baru bisa meningkatkan fasilitas pendidikan di pondok pesantren. “Semoga dengan gedung baru ini, anak-anakku memiliki semangat, inovasi, dan kreativitas yang baru. Kita semua berharap PP Darul Hijrah Puteri menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan generasi muda Islam yang kuat, berakhlak mulia, cerdas, berkarakter, serta memiliki mental yang tangguh, kreatif dan inovatif,” tutur Bupati Banjar.
Atas nama pemerintah daerah, Bupati Banjar menyerahkan bantuan sebesar 250 juta rupiah dan menyerahkan bantuan dari BRI Cabang Martapura sebesar 10 juta rupiah. H Khalilurrahman akan berusaha semaksimal mungkin agar pemerintah daerah dapat terus membantu pembangunan di PP Darul Hijrah Puteri.
“Sudah merupakan tugas pemerintah daerah untuk membantu lembaga pendidikan yang ada didaerahnya untuk terus berkembang. Namun tidak semua dapat dibantu karena berbagai macam kendala, baik itu dana ataupun tenaga. Alhamdulillah pondok pesantren ini sebagian besar menggunakan anggaran swasembada dari masyarakat dan orang tua santri. Secara tidak langsung ini sangat membantu dan meringankan beban pemerintah untuk melaksanakan pembangunan di dunia pendidikan,” pungkasnya.
Ketua PP Darul Hijrah Puteri Martapura H Syarudi Ramli menjelaskan, pembangunan ruang kelas baru ini dirasakan sangat perlu dilihat dari kalkulasi meningkatnya santriwati yang ingin bersekolah (Mondok) tiap tahunnya. “Semoga dengan bertambahnya bangunan ini, fasilitas untuk ruangan kelas dapat tercukupi, sehingga kita bisa semakin banyak menampung anak-anak untuk bisa menuntut ilmu agama dan belajar ilmu umum,” ucap Syahrudi.
Kepala Perencana dan Pengawas Pembangunan Ruang Kelas Baru PP Darul Hijrah Fauzian Noor Ilmi mengungkapkan, pembangunan ruang kelas baru tiga lantai ini dibangun diatas lahan sebesar dua hektar dan diperkirakan akan menelan biaya sebesar 29 miliar. “Satu gedung akan mempunyai 24 lokal, satu lantainya terdiri dari delapan lokal dengan perkiraan daya tampung sebesar 3000 santriwati,” ungkapnya.