Dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman tentang Puskesmas ramah anak sebagai upaya untuk mendukung Kabupaten layak anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Banjar mensosialisasikan Puskesmas Ramah Anak, bertempat di Wisma Sultan Sulaiman Martapura, Rabu (16/7)
Sekda Banjar H Nasrunsyah membuka secara resmi kegiatan sosialisasi puskesmas ramah anak mengatakan, Dengan diterbitkannya UU Nonor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 21, UU Nonor 35 Tahun 2014 mengamanatkan kewajiban pemerintah daerah untuk menjamin terwujudnya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak dari aspek kelembagaan dan 5 (lima) klaster substansi Konvensi Hak Anak (KHA), Salah satunya yaitu tentang kesehatan dasar dan kesejehteraan, yang di ukur melalui sembilan indikator, salah satunya adalah Puskesmas Ramah Anak (PRA).
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan yang berbasih wilayah, selain memberikan pelayanan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan, puskesmas juga berperan dalam pemberdayaan orang tua/keluarga dan masyarakat agar paham dan mampu memenuhi hak kesehatan anak.â€ujarnya
Nasrunsyah berharap, dengan sosialisai ini, maka akan terpenuhi hak anak atas kesehatannya, sehingga dapat meningkatkan jumlah anak sehat dan menurunkan permasalahan kesehatan pada anak, kepada semua puskesmas agar memberikan pelayanan yang ramah pada anak agar terwujudnya kabupaten layak anak,â€pintanya
Sementara Kepala DP2KBP3A Hj Rosana Mardiana mengatakan, Puskesmas memiliki peran penting dalam pemenuhan hak anak untuk mendapatkan kesehatan. Karena itu, penyelenggaraan puskesmas yang memberikan pelayanan ramah pada anak, agar lebih mengedepankan pelayanan sehingga terwujudnya pelayanan di puskesmas yang dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan dan penghargaan atas hak anak sesuai 4 (empat) prinsip yaitu, non diskriminasi, kepentingan terbaik untuk anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, dalam sosialisasi ini diikuti 100 peserta â€ujarnya