Bupati Banjar: Beliau Ulama Besar Rendah Hati
Predikat Kota Martapura Kabupaten Banjar sebagai tempat ladangnya ulama dan santri, benar-benar menjadi magnet kuat bagi daerah ini untuk mengkokohkan kebersamaan para ulama, umara dan masyarakat dalam bersatu membangun daerah.
Terbukti dari setiap kegiatan keagamaan, terlebih ketika memperingati hari wafatnya ulama besar Martapura, ribuan bahkan puluhan ribu jamaah dari berbagai kota datang ke Martapura untuk menghadiri acara haulan.
Seperti pada haulan mengenang wafat Datu Kelampayan Syeckh Muhammad Arsyad Al Banjari, ribuan jemaah kembali datang ke Martapura untuk menghadiri Haul ke-75 Tuan Guru Besar H Muhammad Kasful Anwar, Di Desa Kampung Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Minggu (25/8).
Hadir pada Peringatan 75 Tahun Wafatnya Al Alimul Allamah Tuan Guru H Muhammad Kasful Anwar, Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh, Wakil Bupati H Fauzan Saleh, Ketua MUI Tuan Guru Besar Khalillurrahman, Tuan Guru H Masdar, Tuan H Syarwani Juhri, Habib Abdullah, Habib Ubaidillah Al Idrus dari Surabaya dan Habib Pasuruan Jawa Timur, keluarga besar dzuriat, masyarakat dan keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Dari tokoh masyarakat antara lain, Indro Hananto dan H Jahrian SE.
“Sosok Al Alimul Allamah Tuan Guru Besar H Muhammad Kasful Anwar adalah ulama dan juga pendidik sejati bagi Kalimantan Selatan khususnya Kota Martapura. Meski beliau sosok ulama besar berpengetahuan luas namun almarhum tetap rendah hati,” papar H Khairul Saleh saat memberikan sambutan.
Disebutkan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Banjarmasin ini, HM kasful Anwar sosok ulama yang meletakan dasar bagi dibentuknya sistem pendidikan formal Pondok Pesantren Darussalam dari semula berbentuk majelis Ta’lim.
Sampai sekarang karya-karya berupa buku kitab yang ditulis Tuan Guru Besar H Kasful Anwar tetap lestari. Kitab yang ditulis beliau hingga kini menjadi pelajaran wajib di Pondok Pesantren Darussalam.
“Almarhum juga seorang ulama dermawan dan berjiwa sosial tinggi. Keteladanan lain beliau yang patut kita tiru adalah keteguhan dalam memajukan pendidikan Islam di Banua,” terang Bupati seraya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar dan dzuriat almarhum atas dedikasi dan pengabdian tulus dari datu atau kakek dan orangtua mereka (Tuan Guru Haji Kasful Anwar, red) ,”
Sementara itu Habib Ubaidillah dari Surabaya mengungkapkan rasa syukur mendalam bisa berhadir di Peringatan ke- 75 Wafatnya Tuan Guru H Muhammad Kasful Anwar.
“Kehadiran ulun di sini termasuk pian sabarataan berkat kebaikan dan kemuliaan alamarhum HM Kasful Anwar. Tanpa perkenannya mustahil kita bisa hadir di tempat ini. Beliau ulama yang disayangi Allah. Mari kita doakan semoga beliau dan keluarga serta jemaah yang berhadir senantiasa dalam keberkahan Allah,” doa Habib Ubaidillah Al Idrus.
Tuan Guru Besar H Muhammad Kasful Anwar dilahirkan di Kampung Melayu pada tanggal 4 Rajab 1304 H, buah perkawinan H Ismail dengan Hj Siti Maryam. Beliau wafat pada malam Senin 18 Syawal 1359 H dimakamkan di Kubah kampung Melayu Martapura.