Salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan diantaranya perjuangan para pahlawan yang rela mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan RI. Dengan perjuangan tersebut hingga kini kita masih merasakan nikmat merdeka yang bebas dari penjajahan. Sebagai bentuk apresiasi kepada pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran maka pemerintah menetapkan setiap tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terusâ€. Kata-kata tersebut adalah pesan yang disampaikan oleh Jenderal Soedirman pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat dari sakit yang dideritanya. Kutipan kata-kata Jenderal Soedirman tersebut dibacakan oleh salah seorang Anggota Veteran Banjar Fajar pada saat Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang bertempat di Halaman Kantor Pemda Banjar, Kamis (10/11).
Selain para Anggota Veteran Banjar, upacara ini diikuti oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman, Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Sekda Banjar H Nasrun Syah, Dandim 1006 Martapura Lekotl Arm Andi Martopo selaku Inspektur Upcara, Kajari Martapura Slamet Siswanta, Ketua Pengadilan Negeri Martapura Sari Sudarmi, para kepala SKPD Pemda Banjar, Wakapolres Banjar Kompol Ajie Lukman Hidayat, Ketua TP PKK Banjar H Raudathul Wardiah, Ketua GOW Banjar Nur Gita Tiyas, para PNS lingkup Setda Banjar, anggota Kodim 1006 Martapura, anggota Polres Banjar dan para siswa.
Dalam sambutan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa yang dibacakan oleh Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Andi Martopo mengatakan, setiap tanggal 10 November, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan.
“Peringatan Hari Pahlawan harus mampu menggali apinya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang, berjuang mati-matian dengan penuh idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
Dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu-membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa “Pemenang” mampu bersaing dengan negara dan bangsa lain. Hal ini sejalan dengan Tema Hari Pahlawan 2016 yaitu ‘Satukan Langkah Untuk Negeri’,†tegasnya.
Dandim mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negeri ini. (Fii/Wel/Win)