Arsitek Bandung, Bali, Banjarbaru dan Kalteng Masuk Nominator Terbaik

Setelah melalui proses penilaian ketat dan objektif, Dewan Juri Desain Arsitek Pembangunan Kediaman Sultan Banjar akhirnya menetapkan empat nominator terbaik desain Kediaman Sultan Banjar.

Berdasarkan data yang masuk kepanitia Sayembara Desain Kediaman Sultan Banjar hingga batas akhir penyerahan berkas desain sayembara awal November  2012 kemarin, berkas desain yang masuk ke panitia sebanyak 19 buah desain. Setelah dilakukan penilaian oleh tim juri profesional sesuai bidang keahlian, terpilih empat peserta yang dinilai terbaik dan diundang untuk presentasi langsung di Martapura.

“Setelah dilakukan penilaian selektif dan objektif dari tim juri profesional di bidangnya, pada hari ini kita bisa bertatap muka langsung dengan empat orang nominator terbaik pada sayembara desain kediaman Sultan Banjar untuk presentasi secara langsung ” terang Ketua Panitia Sayembara Desain Kediaman Sultan Banjar,
H Pangeran Chairianjah, Rabu (23/11).

Dipaparkan Pangeran Chairianjah, empat peserta yang masuk dalam nominator terbaik itu atas nama Frenly Hendratna asal dari Banjarbaru, M Gibran Indrawan dari Bandung, Andika Priya Utama dari Bali dan Junius Parulin dari Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Dewan  juri yang menetapkan empat nominator terbaik desain kediaman Sultan Banjar tersebut, ungkapnya adalah orang – orang profesional dari berbagai unsur. Mereka adalah Unsur dari Asosiasi Profesi diwakili Ir Elkanadi Adil, unsur profesional diwakili Ir Irhamna. Juri dari kalangan budayawan diwakili Datu Mangku Adat Syamsiar Seman dan Datu Mangku Adat Adjim Arijadi.  Dari Lembaga Adat Ir Khairudin Anwar dan Rahmatullah ST, MT. Sedang unsur dari pemerintah daerah dipercayakan kepada Boyke Wahyu Triestiyanto. ST MT.

Pangeran Chairiansjah yang juga Ketua Milad ke 508 Kesultanan Banjar, setelah presentasi nominator terbaik desaian kediaman kesultanan Banjar panitia akan menetapkan juara pertama sampaj dengan empat pada hari puncak milad Minggu 25 November 2012.

Sementara itu berdasarkan pengamatan pada presentasi kemarin, masing – masing nominator dinilai dewan juri memuaskan dalam melakukan presentasi.

Andika  Priya Utama  Utama Arsitek   asal Sanur Provinsi Bali memaparkan citra istana harus simbolik, monemental dan adaftif terhadap zaman. Desain perlu dilatari budaya yang kuat berdasarkan historis dan budaya masyarakat setempat. Andika menamakan karya desainnya dengan nama Istana Intan mengandung filosofi intan dan melati yang mengandung makna megah dan anggun.

“Meski referensi istana Banjar sangat terbatas namun dalam desain ini semangatnya tetap mengandung nilai historis dan budaya,” papar Andika saat presentasi di hadapan para dewan juri dan Raja Muda Kesultanan Banjar H Pangeran Khairul Saleh bersama sang Permaisuri Hj Raudatul Jannah, di Mahligai Sultan Adam, Rabu ( 23/11). 

Interior yang megah dan desaian yang menarik dari karya arsitektur Bali ini meliputi empat lantai dengan gaya desaian eropa berkombinasi gaya Banjar.

“Semua berawal dari arsitektur Banjar. namun akan lebih megah dan menarik jika ada bangunan monemental” terang Andika.

Frenly Hendratna  arsitektur asal Banjarbaru menjelaskan desain karyanya  dilatari oleh pemikiran histroris mengingat semua kesultanan harus memiliki istana dengan berdasarkan analisa makro untuk memperoleh perencanaan analisa makro untuk memperoleh tampak denah.

Khas dari desain Hendratna adalah bentuk ukuran memanjang dengan bentuk desain rumah Banjar dengan bentuk kombinasi eropa megah indah dan berwibawa dengan konsep ramah lingkungan dan berenerjik.

M Gibran Indrawan  arsitektur dari Bandung menampilkan konsep Istana Banjar Kontemporer perpaduan arsitektur tradisional dan arsitektur modern.  Oleh Gibran Istana Sultan Banjar diberikan nama Istana Bumi Selamat.

Sedang Junius Parulin  desain asal Palangkaraya menampilkan corak ragam rumah Banjar tradisional dan modern.  Karya Junius  lebih menekan pada aspek pemanfaatan ruang.

Sementara itu Raja Muda Kesultanan Banjar H Pangeran Khairul Saleh dihadapan para nominator dan dewan juri Sayembara Kediaman Sultan Banjar mengungkapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi peserta dalam mengirimkan karyanya.

Secara umum semua karya yang masuk pada panitia sayembara baik semua dengan khas perpaduan budaya Banjar tradisional dan modern. Namun siapayang berhak menetapkan juara adalah dewan juri. Kita berdoa semoga apa hang telah dikaryakan  bernilai ibadah di sisi Allah SWT, ” doa Bupati ramah ini.