Seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Padang Panjang dibuat kelabakan. Hal ini dikarenakan sekitar 30 orang siswa SDN Karang Intan tiba-tiba mendatangi TPA Padang Panjang. Betapa tidak, Ka Tata Usaha TPA Adi Winoto dibuat kalang kabut, karena tidak bisa mempersiapkan penyambutan seperti biasanya, ya kacang rebus dan jagung rebus dari gas metan lah seperti biasanya, ujarnya. Ternyata kehadiran 30 siswa itu dilatarbelakangi keinginan untuk melihat secara langsung pengelolaan sampah menjadi gas metan.
Salah satu guru yang mendamping siswa menyatakan bahwa keinginan tahuan siswa dilatarbelakangi oleh berita selama ini. Untuk menghilangkan penasaran akhirnya guru dan siswa sepakat untuk mendatangi TPA, walaupun tanpa melayangkan surat pemberitahuan kunjungan ke Disperkim Kab Banjar. Beliau lebih lanjut menyatakan bahwa alhamdulillah ternyata TPA saat ini sangat bagus, seperti tidak mendatangi TPA tapi wahana bermain. Kalau dahulu melewati TPA ini, kita selalu menutup hidung, sekarang saya tidak jadi memakai masker penutup hidung, yang sudah saya siapkan didalam tas, pungkasnya.
Adi Winoto menyatakan bahwa setiap hari aktivitas di TPA adalah mengelola kegiatan pengelolaan sampah yang berasal dari masyarakat. Dengan dua alat berat yang ada, sampah tersebut ditempatkan pada sel yang telah ditentukan dan masih aktif. Selanjutnya dilakukan penutupan dengan tanah penutup. Dalam beberapa waktu ke depan sampah yang ada akan menghasilkan gas yang kita “kurung” dalam saluran perpipaan gas yang dengan proses pemurnian menghasilkan energi untuk memasak dan energi listrik.
Salah satu siswa menyatakan, bahwa beliau setiap hari melewati TPA untuk menuju sekolah di Karang Intan, dan baru kali ini beliau mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung pengelolaan sampah. Pada akhir kunjungan siswa dibawa untuk melihat proses pengolahan sampah organik menjadi kompos di gedung komposting. Saat ditanya, apa kesan setelah mengunjungi TPA, salah satu siswa menjawab bahwa sampah ternyata bisa menjadi berharga kalau bisa dimanfaatkan, pungkasnya.