Pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi merupakan salah satu hak dasar setiap warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Kebutuhan pelayanan transportasi dari waktu ke waktu selalu mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pelayanan transportasi ini, maka tidak sedikit timbul persoalan di dalam penyelenggaraannya. Oleh karena itu, diperlukan kebersamaan antara operator dan pemangku kepentingan (stakeholder).
Hal tersebut di ungkapkan oleh Menteri Perhubungan RI EE Mangindaan dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan Sekretaris Daerah Banjar Ir H Nasrun Syah MP pada Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional, Senin 23 September 2013 di Halaman Kantor Pemkab Banjar.
Ia mengatakan, melalui kebersamaan diharapkan akan melahirkan semangat dan kedisiplinan serta mampu bersifat lebih peka dan tanggap terhadap fenomena persoalan yang berkembang dengan tetap mengedepankan pada keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi setiap pengguna jasa.
Kebijakan pembangunan sistem transportasi yang sedang dilaksanakan hendaknya dipadukan dalam sebuah bingkai sistem transportasi berkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunan sistem transportasi harus diamati dengan kacamata yang berbeda atau dengan kata lain tidak hanya memperhatikan biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat dalam melakukan perjalanan melainkan juga harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan.
Pembangunan transportasi yang berkelanjutan adalah suatu sistem yang memungkinkan kebutuhan akses yang mendasar dari masyarakat dapat terpenuhi dengan selamat, terjangkau, efisien, memberikan pilihan model transportasi dan mendukung perkembangan otonomi. Selain itu, pembangunan sistem transportasi berkelanjutan membatasi emisi/limbah, meminimasi konsumsi sumberdaya yang tak terbarukan, menggunakan yang dapat di daur ulang dan meminimasi penggunaan lahan serta produksi kebisingan.
Lebih jauh ia mengungkapkan, tantangan yang belum terselesaikan dalam pembangunan transportasi adalah peningkatan akses dan keterjangkauan. Selain itu, perlu pula diperhatikan tantangan baru dalam penyediaan transportasi adalah peningkatan pendapatan masyarakat dan perubahan karakteristik pasar akan membangkitkan tuntutan yang lebih bervariasi terhadap kualitas pelayanan transportasi yang lebih baik.
Tantangan yang kedua adalah pembangunan transportasi harus menyesuaikan pola perdagangan global dimana liberalisasi perdagangan membawa kecenderungan volume barang dan jarak pengiriman yang lebih tinggi, sedangkan di sisi lain Indonesia sangat mengandalkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor barang-barang manufaktur. Tantangan terakhir adalah pembangunan transportasi harus mengatasi perkembangan kota sebagai motor pengembangan ekonomi yang sangat cepat sehingga mengakibatkan meningkatkan kebutuhan transportasi bagi kaum urban dengan sangat cepat pula.
Ia berharap, kebersamaan di seluruh jajaran perhubungan dari waktu ke waktu meningkat. Makna peringatan ini sebagai wahana meningkatkan prestasi serta pengabdian diharapkan akan meningkatkan kinerja Kementerian di masa akan datang sekaligus memperkokoh rasa persatuan dan persaudaraan segenap keluarga besar perhubungan.
Pada apel gabungan PNS lingkup Pemkab Banjar juga diserahkan satu unit mobil dan dua unit sepeda motor lapangan untuk menunjang opersional penanggulangan bencana di daerah. Khusus untuk mobil operasional merupakan aset lama pemda yang dipinjam pakaikan kepada BPPD Banjar serta penyerahan penghargaan lainnya.
Comments are closed.